Senin, 13 Juni 2011

Ummi ga setuju

Ummi Gak Setuju

Selasa, 07/06/2011 06:57 WIB | email | cetak

“Ummi nggak setuju kamu menikah dengannya, Aina! Masih banyak laki-laki yang lebih baik darinya,” ucap Ummi menahan amarahnya agar tidak meledak-ledak. Abi duduk seraya menarik nafas panjang sementara Aina hanya duduk di atas sofa dengan kepala tertunduk. Pikirannya tidak karuan melayang ke sana kemari tidak jelas, tapi sesekali wajah laki-laki yang teduh itu terlintas dalam benaknya.
“Ummi, kita nggak berhak menentukan hal semacam ini. Semua harus dikembalikan lagi kepada Aina. Kelak, dia yang akan merasakan dan menjalani semuanya,” jawab Abi lembut
“Abi, apa Abi nggak ingat bagaimana kejadian dulu yang mempermalukan keluarga kita?”
“Ummi, memang seperti itu cara yang benar. Siti Khadijah istri Rasulullah SAW pun melakukan hal yang sama seperti kita...”
“Tapi zamannya sudah beda, Abi...”
Debat opini itu terus berlangsung sementara Aina tetap diam dalam duduk. Aina sangat mafhum dengan sikap Ummi yang seperti ini. Betapa Ummi tersayangnya merasa dipermalukan dan direndahkan meskipun tidak seharusnya Umminya merasa seperti itu.
Hal ini berawal ketika usia Aina menginjak 23. Ummi ingin Aina segera menikah, takut jadi perawan tua katanya. Namun, saat itu Aina tidak memiliki calon suami impian karena sedari dulu Aina menyimpan hati pada seorang ikhwan bernama Fariz yang persis tinggal satu lingkungan dengannya. Hubungan Fariz dengan Aina pun cukup dekat. Ia berusia dua tahun lebih tua daripada Aina. Fariz bekerja sebagai seorang guru berstatus pegawai tetap serta memiliki usaha sampingan, seperti warung internet, toko obat-obatan herbal sehingga masalah masa depan tak perlu dipersoalkan. Sementara itu, Aina juga bekerja sebagai seorang guru bahasa asing di sebuah Madrasah Aliyah yang tidak jauh dari rumahnya. Aina tidak mungkin menyatakan perasaan kepadanya hingga akhirnya Aina memberitahu kedua orang tuanya perihal perasaannya terhadap Fariz. Kebetulan saat itu pun Aina mendengar berita bahwa Fariz juga sedang dalam pencarian menemukan pendamping hidup.
Akhirnya tanpa aba-aba lagi, Ummi dan Abi mendatangi keluarga Fariz yang memang tetangga akrab dengan keluarga Aina. Tadinya Ummi sempat merasa keberatan dengan cara yang tidak lazim ini karena kebiasaan yang umum adalah seorang pria melamar seorang wanita, tapi Ummi melihat hal ini seperti wanita melamar laki-laki. Namun, demi kebahagiaan putrid satu-satunya Ummi pun bersedia mengesampingkan tradisi itu. Setelah berbasa-basi, Abi pun menyampaikan maksud kedatangannya kepada Fariz dan keluarganya. Namun, sayang-disayang, permintaan Abi ditolak oleh Fariz dengan alasan masih dalam tahap pencarian hingga menemukan yang benar-benar cocok meskipun orang tua Fariz menyetujui jika Aina yang kelak menjadi istri Fariz. Fariz dengan sangat mantap menjawab tidak bisa tanpa ada pertimbangan apapun. Aina mengira Fariz akan meminta waktu untuk melakukan istikharah terlebih dahulu, tapi keyataan yang terjadi tidaklah demikian, Fariz memberikan penolakan secara tegas. Kala itu Aina pun merasa sedih, tapi ia menyadari bahwa mungkin Fariz memang bukan jodohnya. Semua ia kembalikan pada Allah, yang jelas ia telah berusaha semampunya untuk menemukan jodohnya. Berusaha semampunya untuk menyimpan perasaan cintanya selama bertahun-tahun dan berusaha sekuat tenaga agar ia mampu menerima penolakan Fariz.
Oleh karena itu Ummi sangat kecewa pada Fariz, tapi disembunyikannya perasaan itu di dalam hati. Ummi bersyukur karena hal ini tidak menjadi perbincangan warga sekitar karena beberapa orang melihat hal ini sebagai hal yang memalukan sehingga patut dijadikan bahan diskusi mengisi waktu kosong para ibu-ibu rumah tangga yang mulutnya usil. Hal-hal seperti itu yang ada di dalam pikiran Ummi sedangkan Aina merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika dirinya ditolak meskipun tidak dipungkiri hatinya merasakan kesedihan yang teramat sangat. Sesungguhnya kesedihan yang ia rasakan bukanlah menjadi perbincangan orang banyak melainkan harus mendapati cinta yang bertepuk sebelah tangan. Perempuan mana yang tidak merasa sedih bercampur kecewa jika berada dalam posisi Aina. Namun, Aina menyadari bahwa semua yang terjadi pada dirinya adalah kuasa Ilahi dimana ia harus ikhlas serta yakin akan hal-hal yang lebih baik lagi daripada semua ini.
Malang tak dapat ditolak, sebuah kecelakaan menimpa Fariz yang mengharuskan amputasi pada kedua kakinya setelah dua bulan pasca penolakan Aina. Padahal sebulan lagi Fariz akan menikahi seorang wanita yang sangat cantik serta berasal dari keluarga berada. Karena kejadian itu, keluarga wanita memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Mereka tak ingin memiliki seorang menantu cacat serta menanggung rasa malu akibat batalnya pernikahan. Sebulan berselang, keluarga Fariz datang untuk mengkhitbah Aina agar mau menikah dengan Fariz. Ummi merasa dilecehkan. Aina merasa senang sekaligus sedih karena orang yang dicintainya ingin menikahinya meskipun dalam saat kondisi fisik tak lagi sempurna. Ia merasa iba atas musibah yang menimpa Fariz, sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah lumpuh harus batal menikah juga. Sesungguhnya manusia berencana namun Dialah yang Maha Kuasa atas segalanya. Terkadang Aina bingung perasaan seperti apa yang harus ia miliki, apakah ia harus bahagia karena laki-laki yang dicintainya sejak lama ingin menikahinya ataukan ia harus merasa sedih karena merasa seperti pemulung yang mandapatkan barang sisa karena ketidaksempurnaan fisik FAriz. Saat sehat, Fariz menolak permintaan keluarga Aina yang juga permintaan Aina tanpa pemikiran secara matang terlebih dahulu. Sekarang, ketika dirinya telah cacat, malah ingin menikahi Aina. Benarkah ini sebuah penghinaan terhadap dirinya? Pikir Aina. Namun, Buru-buru Aina menepis pikiran seperti itu karena tidak seharusnya ia berburuk sangka terhadap seseorang yang berniat baik padanya. Apalah artinya cacat fisik jika hati serta iman tetap terjaga dengan baik. Mata Aina yang indah berwarna coklat seperti namanya itu pun meneteskan air mata jikala ia mengingat-ingat semua kejadian itu.
Desir angin malam menyentuh telapak tangannya saat Aina duduk sendirian di kursi depan rumah, Aina pun merapatkan sweater tebal yang membalut tubuhnya. Pikirannya menerawang memikirkan perasaannya sendiri sambil sesekali wajah pujaan hatinya terlintas. Jam menunjukkan pukul delapan malam. Tiba-tiba Ummi duduk di sebelah Aina. Aina tersenyum.
“Belum tidur, anakku?” sapa ummi
“Aina nggak bisa tidur, Ummi...” jawab Aina lembut
“Ummi tahu apa yang ada di pikiran kamu, Aina. Kamu terus memikirkan lamaran yang diajukan keluarga Faris bukan?!”
Aina terhenyak. Ummi memang selalu mengetahui apa yang ada di dalam pikirannya seperti semua tertulis dengan jelas di keningnya sehingga Ummi bisa membacanya.
“Maaf, Ummi. Aina tidak bermaksud untuk tidak mematuhi Ummi, tapi Ummi tahu sendiri bagaimana perasaan Aina terhadap Kak Fariz...”
“Fariz lumpuh, Aina. Apa yang bisa kamu harapkan dari dia?”
“Ummi, apakah orang lumpuh tidak berhak menikah? Apakah ia tidak berhak hidup bahagia? Biarpun lumpuh, Kak Faris tetap manusia. Aina tidak melihat kondisi fisiknya sekalipun Kak Fariz lumpuh atau buta. Aina mencintai kak Fariz, Ummi. Karena Allah, bukan memandang fisik atau materi belaka.”
“Apakah kamu tidak merasa bahwa Fariz telah menginjak-injak kehormatan dan harga diri kamu beserta keluarga kita? Ketika ia sehat, Fariz tidak mau menerima kamu, tapi di kala dia sakit seperti ini, dia malah ingin menikahi kamu. Semua wanita yang pernah meminta untuk dinikahi oleh Fariz sudah didatangi oleh orang tua Fariz, tapi mereka tak mau menerima. Beberapa ada yang sudah menikah, yang lain menolak karena tidak terima dengan sikap Fariz yang seperti itu.”
“Karena mereka tidak mencintai Kak Fariz seperti Aina mencintainya, Ummi. Kak Fariz seperti itu karena ia ingin menemukan yang terbaik untuk dijadikan istrinya. Aina tidak pernah marah dengan keputusannya, meskipun Aina kecewa.”
Ummi tahu tak mungkin memadamkan perasaan Aina begitu saja. Ia tahu betul siapa dan seperti apa Aina dalam mempertahankan keinginannnya, apalagi ini menyangkut masa depan hidup Aina, jadi Aina tidak mungkin main-main. Sepertinya keinginan Aina tidak dapat diajak kompromi lagi, tapi dirinya berniat untuk terus membujuk Aina agar memilih laki-laki lain selain Fariz.
“Anakku, kamu itu masih muda, cantik, pintar. Kamu bisa mendapatkan yang lebih baik daripada Fariz. Sungguh Ummi sangat kecewa dengan sikap Fariz yang lalu itu. Kamu tahu sudah berapa banyak laki-laki yang ingin meminangmu, beberapa di antaranya masih menunggu dirimu, Aina.”
“Jika Ummi berpikir mereka lebih baik daripada Kak Fariz karena mereka memiliki fisik yang lebih sempurna, Ummi salah. Aina sudah bilang, bukan fisik atau materi yang Aina cari, tapi hati dan imannya. Ummi, Aina bukan ingin mendurhakai Ummi, tapi Aina pinta sedikit pengertian dari Ummi. Kak Fariz dapat menjadi jalan Aina ke surga, Mi...”
Wanita paruh baya itu pun terdiam merenungi setiap kata yang terucap dari anak perempuan satu-satunya itu. Sebagai orang tua yang baik, ia berhak menentukan jodoh anaknya, tapi sebagai orang tua bijaksana, ia tak mungkin merebut kebahagian buah hatinya hanya karena alasan kekurangan Fariz. Namun, dia sangat menginginkan Aina agar dapat hidup bahagia di kehidupan rumah tangganya, bukan hidup susah. Aina hanya terdiam, dirinya merasa sangat berdosa karena tidak mampu memenuhi keinginan ibunda tercinta. Lalu setetes butiran bening jatuh di pipi, ia pun buru-buru menyeka dengan jilbab merah marunnya. Maafkan Aina, Ummi, ucapnya dalam hati.
“Aina, sekarang sudah larut. Lebih baik masuk ke dalam, nanti masuk angin karena hawa di luar tidak cukup baik untuk kesehatan,” kata umi dengan nada suara lembut sekali seraya tersenyum tipis. Aina pun menuruti kata-kata Ummi untuk yang satu ini.
Enam bulan telah berlalu setelah permintaan Fariz dan keluarga untuk menikahi Aina. Keinginan Aina sebagai wanita normal untuk berumah tangga semakin besar, tapi ia tak mampu mengalihkan hatinya kepada orang lain selain Fariz. Entah kenapa ia selalu yakin bahwa Fariz adalah orang yang tepat untuk jadi pendamping hidupnya serta Fariz adalah jalannya menuju ke surga Allah. Setiap malam Aina bersimpuh di hadapan Rabbnya seraya menangis memohon agar pintu hati ibunda tercinta terbuka merestui Aina dengan Fariz. Aina pun selalu meminta petunjuk agar pilihannya tidak salah mempertahankan Fariz untuk menjadi suaminya.
Ya Rabb, Engkaulah yang mampu membolak-balikan hati hamba. Sesungguhnya cinta yang hamba rasakan berasal dari-Mu, karena-Mu dan untuk-Mu. Jangan Kau biarkan cinta ini tumbuh karena nafsuku, biarkan cinta ini memenuhi relung jiwaku atas nama-Mu. Jika Fariz memang Engkau takdirkan untukku, maka bukakanlah pintu hati umi untuk menerimanya dengan segala kekurangannya. Jika Fariz memang bukan untukku, maka hapuskanlah rasa cinta ini untuknya. Cinta suci ini adalah anugrah-Mu yang tak seharusnya membawa derita dalam kehidupan manusia melainkan bahagia. Duhai Engkau yang Maha Mencintai, aku rela kehilangan cinta yang lain asal jangan cinta-Mu. Biarlah cinta ini hanya bermuara pada-Mu.
Aina tak pernah bosan memanjatkan doa-doa di setiap sujud malamnya. Ia yakin Allah akan mendengar pinta dan asanya di sepertiga malam di mana Ia turun ke bumi mencari hamba-hamba yang memohon kepada-Nya.
Esok paginya Aina terkejut melihat kesibukan Ummi yang tidak seperti biasanya. Ummi dan Abi baru pulang dari pasar ketika Aina mau berangkat ke Madrasah tempatnya mengajar. Biasanya Ummi belanja di tukang sayur yang biasa lewat depan rumah, tapi hari ini belanjaan Ummi banyak sekali. Mulai dari makanan ringan sampai lauk-pauk untuk makan. Seperti mau pesta saja, pikir Aina. Aina mencium tangan Ummi dan Abinya sementara mbak Rahma membawa belanjaan ke dapur.
“Mau berangkat, anakku?” Tanya Abi.
“Iya bi. Ngomong-ngomong, ada acara pa Mi, Bi? Kok belanjaannya banyak sekali? Seperti mau pesta saja,” selorohku.
“Iya, memang akan ada pesta,” kata Ummi lalu berjalan cepat menuju ke dapur.
Sementara itu Abi senyam-senyum sendirian sebagai luapan kebahagiaan yang tiada terkira. Aina hanya mengernyitkan dahi karena bingung. Ia pun segera melangkahkan kaki meninggalkan rumah untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang guru bahasa Inggris di sebuah Madrasah Aliyah.
Jam menunjukkan pukul empat sore, Aina baru saja menunaikan shalat Ashar sementara orang tuanya benar-benar terlihat sibuk. Aina turun ke bawah mencoba membantu mereka. Tapi Ummi melarangnya dan meminta Aina untuk kembali ke kamar. Sebuah gamis indah berwarna putih lembut menyambutnya beserta sebuah jilbab dengan warna yang sama. Aina menjadi tambah bingung.
“Apa ini Mi? Ummi ingin Aina memakainya?” Tanya Aina bingung.
“Ya, pakailah gamis ini nak. Ummi ingin kamu terlihat cantik malam ini. Setelah shalat Magrib acaranya akan segera diselenggarakan,” jelas Ummi.
“Acara apa Mi?”
“Kamu akan tahu. Ini akan menjadi saat yang tak kan kamu lupakan. Sekarang kamu mandi sampai sangat bersih ya, anakku...”
“Ummi! Sebenarnya ada apa? Aina jadi sangat penasaran dengan maksud Ummi. Apa Ummi berniat menjodohkan Aina dengan laki-laki lain Mi?”
Ummi hanya tersenyum simpul dan langsung meninggalkan kamar Aina. pikiran Aina bergejolak, semua perasaan bercampur aduk jadi satu. Antara bingung, marah, sedih, dan takut. Rasanya Aina tidak ingin melakukan semua permintaan Umminya ini, jika memang benar ia akan dijodohkan dengan laki-laki lain, sungguh bukan itu yang dia inginkan. Hanya tangisan yang mampu ia lakukan karena wajah Fariz terus menghantuinya. Aina istighfar berkali-kali dalam hatinya mencoba menerima keputusan ini yang memang mungkin Allah telah memberikan yang terbaik untuknya meskipun bukan Fariz. Aina memandangi dirinya dalam balutan gamis serta jilbab putih di depan cermin, wajahnya tetap bersih meski tak ada sedikitpun bedak yang menempel. Pikirannya campur aduk. Ia terus berdoa dan meyakinkan dirinya bahwa segala sesuatu itu telah diatur olehNya yang Maha Menghendaki. Meskipun belum pasti tapi Aina yakin bahwa acara malam mini adalah acara perjodohan antara dirinya dengan seseorang yang belum diketahuinya.
Setelah shalat Magrib Aina membaca Al-Qur’an dengan suara lirih yang selalu menjadi kegiatan rutinnya. Kali ini yang dibacanya adalah Ar-Rahman, dengan khidmat ia pun membaca artinya.
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Sambil terus mengucapkan syukur kepada Allah untuk apapun yang akan terjadi malam ini. Tiba-tiba Umminya muncul dibalik pintu lalu tersenyum kepada Aina.
“Anak Ummi cantik sekali dengan pakaian ini...”
Aina hanya tersenyum membalas pujian Ummi yang dicintainya itu. Ia tak ingin menyakiti dan mengecewakan Umminya hanya demi kebahagiannya sendiri. Ia yakin Umminya pun telah memilihkan yang terbaik untuknya. Aina bisa melihat pancaran kebahagiaan di mata Ummi dan ia tak berkeinginan untuk meredupkan sinar kebahagiaan itu.
“Kenapa kamu nggak turun-turun, nak?” Tanya Ummi “Tamu undangan sudah banyak yang hadir, semua sudah menunggu kamu...”
“Sebenarnya ini acara apa Mi?” Tanya Aina penasaran.
“Masya Allah, masa kamu lupa? Sekarang itu kan tanggal 8 Februari, ulang tahun kamu sayang. Ummi dan Abi hanya mengadakan syukuran sederhana saja kok.”
“Subhanallah, Aina nggak ingat ulang tahun Aina sendiri Mi, mungkin karena terlalu sibuk dengan pekerjaan,” jawab Aina dengan sedikit rasa perasaan lega di hatinya
“Kalo begitu, cepat segera turun ya sayang. Ummi dan Abi juga sudah menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk kamu...”
“Tapi Ummi, apa Aina tidak terlalu tua untuk diberikan perayaan ulang tahun seperti ini? Ummi tahu sendiri Aina tidak terlalu menyukai perayaan ulang tahun.”
“Kali ini akan beda, sayangku. Cepat turun ya, Ummi tunggu di bawah.”
Lalu Ummi berlalu pergi dari kamar Aina. Aina bersuyukur kepadaNya karena ini bukan acara perjodohan. Aina merapihkan gamis serta jilbabnya sambil tersenyum di depan cermin dengan rasa syukur atas semua pemberian-Nya. “Alhamdulillah ya Rabb!” ucapnya lirih.
Tanpa ragu, Aina menuruni tangga lalu berjalan menuju ke ruang tamu. Rumahnya begitu ramai. Ia begitu senang karena seluruh keluarganya datang, mulai dari kakek dan neneknya, paman-paman dan bibi-bibinya, sepupu-sepupunya dan beberapa sahabat dekatnya. Namun, ia juga melihat banyak wajah yang tak dikenalnya. Mungkin teman-teman orang tuanya, pikir Aina. Dirinya tidak menyangka jika kedua orang tuanya akan mengadakann syukuran seperti ini. Tiba-tiba Abi berbicara dengan nada formal di hadapan seluruh keluarga dan kerabat, matanya berkaca-kaca. Abi mengucapkan salam pembukaan dan dilanjutkan dengan memberitahukan tujuan syukuran malam ini.
“Kami berudua sangat bersyukur kepada Allah karena telah dianugrahi seorang anak perempuan yang cantik serta sholehah. Aina begitu mematuhi perintah kami dan tak ingin mengecewakan kami sedikitpun. Kami sangat mencintai dan menyayangi anak kami sehingga apapun akan kami lakukan agar dirinya bahagia. Di usianya yang sudah menginjak 24 tahun ini, kami ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan sebagai tanda terima kasih kami untuk kehadiran Aina di kehidupan kami. Selain itu ada sebuah kejutan indah yang ingin kami sampaikan, khususnya untuk putri tersayang kami, Aina.”
Aina tidak berhenti menatap Abinya dengan mata berkaca-kaca. Ia pun tambah penasaran akan kejutan yang dibicarakan Abinya.
“Ini soal masa depan kamu Aina, semoga kamu menerima keputusan ini dengan ikhlas dan menjalaninya sepenuh hati kamu. Faris, lamaran nak Faris atas nama anak kami, kami terima tapi seluruh keputusan kami serahkan kepada Aina.”
Aina terperanjat mendengar nama Faris disebut-sebut oleh Abinya. Jantungnya berdetak begitu cepat. Aina menolehkan wajahnya ke belakang dan melihat laki-laki yang dicintainya dengan kursi roda yang didudukinya. Fariz tersenyum, senyum penuh kebahagiaan serta penyesalan terbesar dalam hidupnya karena pernah menolak Aina untuk menjadi istrinya tanpa berpikir jauh terlebih dulu. Aina meneteskan air matanya.
Malam itu menjadi malam yang tak akan pernah terlupakan olehnya. Ia menikah dengan pria yang selalu dicintainya, pria yang namanya selalu mengisi sujud malamnya, pria yang namanya selalu mengisi dalam doanya, pria yang menjadi impiannya yaitu Fariz. Syukur teramat dalam ia panjatkan kepada Dia yang Maha Menghendaki segalanya. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”. Sesungguhnya Dia hanya akan memberikan kebahagiaan serta kenikmatan kepada hamba-hambaNya yang beriman, bahkan sekalipun itu berupa hal yang menyakitkan ataupun cobaan namun akan selalu ada kenikmatan. Aina menangis haru. Pernikahan itu hanya dihadiri oleh keluarga serta kerabat terdekat dengan pesta yang sederhana persis seperti keinginan Aina. Ia tidak membutuhkan pesta besar sebagai perayaan hari paling bersejarah dalam hidupnya. Ia hanya perlu doa dari orang-orang yang menyayanginya serta seorang laki-laki yang dicintainya. Itu pun sudah menjadi hal paling mewah yang sebesar apapun jumlah uang tak kan mampu membelinya. Tak hanya Aina yang menangis penuh haru, kerabat serta keluarga pun meneteskan air mata ketika doa penuh barakah itu dipanjatkan. Ummi Aina pun tak kuasa menahan air matanya, ia kagum pada pendirian serta kesabaran anak perempuan satu-satunya itu yang dengan tulus ikhlas tetap mencintai dan menerima Fariz apa adanya meskipun Fariz pernah mengecewakannya. Mungkin hal yang sama yang ada di benak keluarga serta kerabat yang meneteskan air mata. Mereka tahu bagaimana perjalanan cinta Aina yang akhirnya berujung pada ikatan suci penuh rahmat Sang Ilahi Rabbi.
Fariz tersenyum penuh rasa syukur dan kebahagiaan menatap wajah wanita yang kini berada di hadapannya dengan status halal untuknya, wajah yang penuh dengan pancaran keimanan disertai hati yang suci penuh dengan keikhlasan. Mengapa dulu mata hatinya bisa begitu buta, tidak mampu melihat bidadari yang sesungguhnya begitu dekat. Sungguh ia merasa menyesal pernah menyia-nyiakan Aina. Mungkin kecelakaan itu adalah teguran atau bahkan mungkin hukuman dari-Nya atas ambisi duniawinya yang menginginkan semua hal sempurna, kesempurnaan yang hanya ada di matanya. Aina membalas senyum Fariz dengan senyum termanisnya, matanya indah memancarkan cahaya cinta. Tidak hanya Fariz yang merasakan kebahagiaan, Aina pun merasakan hal yang sama bahkan lebih karena sosok laki-laki yang dihadapannya kini adalah yang selalu ada di hatinya.
“Kita shalat dulu ka!” ucap Aina lembut.
“Iya, istriku. Aku masih dalam keadann wudhu,” jawab Fariz.
Sepasang pengantin baru itu pun bertakbir serta bersujud penuh syukur atas kemurahan-Nya. Keduanya memohon agar rumah tangga mereka selalu barokah.
“Maafkan aku, sayangku,” ucap Faris berbisik di telinga Aina yang kini berbaring dalam pelukannya.
“Maaf untuk apa ka?” Tanya Aina dengan menatap penuh cinta.
“Maaf karena aku pernah menyia-nyiakan ketulusanmu, maaf karena aku telah menyakiti hati sucimu. Percayalah, Allah telah menegurku dengan cara-Nya yang paling indah. Ia membukakan mata hatiku yang buta untuk melihat berlian di depan mataku, berlian dengan bola mata yang begitu indah dan pandangan yang menyejukan.”
Tanpa terasa air mata kebahagiaan menetes di pipi Aina. Faris mengusapnya dengan lembut. “Kenapa kamu menangis? Apa ada yang salah dengan ucapanku?”
“Tidak, suamiku. Air mata ini menetes karena aku tak mampu menahan rasa bahagia serta rasa syukur karena akhirnya Allah mengabulkan pintaku, mengirimkan seorang pangeran bernama Muhammad al-Farisi dan membawaku ke istana yang bertaburan dengan cinta serta curahan rahmat-Nya. Terima kasih, ka karena akhirnya kamu mau menerima diriku dengan segala kekuranganku...”
“Aku yang harusnya berterima kasih karena kamu menerimaku dengan segala kekuranganku, padahal aku yakin kamu mampu mendapatkan yang jauh lebih sempurna daripada diriku. Maaf karena pernikahan ini hanya dihadiri beberapa orang. Bukan karena aku tak mampu membuat walimah ursy yang lebih besar, tapi persiapannya akan jauh lebih memakan waktu, sedangkan hati sudah tak sabar ingin memelukmu, bidadariku.”
“Pangeranku, seperti apa sempurna di matamu? Apakah sempurna itu hanya karena berjalan dengan kaki? Aku tak peduli meski kamu buta sekalipun, aku tetap mencintaimu. Selama iman serta takwa itu tetap ada dalam dirimu, maka itulah kesempurnaan. Aku tak membutuhkan pesta mewah yang dihadiri orang-orang yang mungkin aku sendiri tidak begitu mengenal mereka. Aku hanya membutuhkan doa dari orang-orang yang menyayangiku serta hadirmu di sisiku. Itu sudah dan akan menjadi hal yang tak kan aku lupakan seumur hidupku.”
Faris tersenyum. Kalimat tahmid tak henti-hentinya ia ucapkan dalam hati atas semua yang ia dapatkan saat ini. Ia tahu dan menyadari bahwa jalan berbatu masih akan membentang panjang di depan, namun ia tak kan menyerah berjuang demi istri tercintanya dan kelak untuk keluarganya. Faris mengecup kening Aina. Aina kembali merapatkan tubuhnya dalam pelukan Fariz.
Malam semakin larut namun dinginnya tak mampu menembus kehangatan pelukan para pecinta, pecinta yang mencinta karena Rabbnya, pecinta yang menjaga fitrah cinta dengan ikatan suci mengharap cinta dan ridha Rabbnya.
Ecy Herlita
cy2_ordinarygirl@yahoo.com

Betapa dekatnya pertolongan Allah SWT

Betapa Dekatnya Pertolongan Allah

Selasa, 03/05/2011 06:55 WIB | email | cetak

Hari-hari yang penuh hujan di awal musim semi. Dua minggu lebih, kami di Krakow sedang memiliki permasalahan nan kompleks, sibuk luar biasa. Selain sulitnya bergerak akibat usai terpeleset di lantai sehingga aliran darah tidak lancar dan mengharuskanku bolak-balik ke dokter, anak-anak pun sedang flu berat saat pergantian musim. Terbayanglah ribetnya urusan dalam rumah karena di awal mei, kami berencana menempati appartemen yang baru, sedangkan urusan packing di appartemen lama masih berjalan sekitar 20 persen. Dan liburan panjang dengan suhu yang masih naik-turun menyebabkan stok makanan di rumah menipis, tak ada kedai atau supermarket yang buka.
Seminggu sebelum itu sebenarnya adalah suasana yang lumayan membahagiakan bagi muslim Krakow, sebab perjuangan mewujudkan sebuah masjid di kota ini sudah memiliki titik terang. Hanya dikarenakan liburan panjang di hari yang disebut-sebut perayaan paskah bagi kebanyakan penduduk sini, maka pemasangan listrik di ruangan masjid masih tertunda. Insya Allah, di rubrik berita, hal ini akan saya infokan tersendiri.
Saya sangat terkejut atas peristiwa yang baru-baru dialami oleh kami sekeluarga ini. Sebut saja si Gabi, pemilik appartemen yang kami sewa di sini, tiba-tiba tanpa ba-bi-bu datang dan menggeledah appartemen yang kami tempati, tanpa mempedulikan rasa keberatan saya (selama ini jika kita ingin bertamu atau akan bertemu dengan teman-teman, rekan kerja, kolega dll, pastilah harus memiliki “janji waktu untuk pertemuan tsb”, sebagai tanda saling menghormati jadwal masing-masing, maka di hari itu adalah seolah saya menghadapi orang sinting). Tepat beberapa hari lalu di masa kekagetan luar biasa itu, Mama Si Gabi ‘ujug-ujug’ masuk mengatakan hanya mau melihat-lihat balkon, (namun dari balkon, dia leluasa melihat seisi rumah kami, ruang tamu dan kamar tidur, kala itu dihuni tumpukan kardus yang baru saja saya packing).
Karena ada suasana berantakan kardus-kardus tersebut, dia tunjukkan rasa emosinya, Mama Gabi marah-marah dalam bahasa Polish sambil membanting rice-cookerku, dia berteriak-teriak mengatakan bahwa percikan air bekas menanak nasi telah merusakkan dinding appartemen tersebut.
Kepada Gabi, Saya dan suami menjelaskan bahwa suatu hal yang lumrah kalau kardus-kardus menumpuk, sebab memang kami akan pindah dari situ dan sedang beres-beres. Juga, saya katakan pada Gabi, bukankah saya bisa membayar ganti rugi cat dinding (kira-kira diameter percikan air bekas rice-cooker tsb adalah sekitar 10 cm), namun rasanya si mama Gabi tidak perlu berteriak-teriak tanpa juntrungan seperti itu. Entah kenapa, sepertinya penjelasan Gabi kepada mamanya tidak dipahami dengan baik, Mama Gabi termasuk ‘mantan komunis’ yang memang punya latar belakang hidup yang kurang baik di Krakow ini. Sungguh situasi ketika itu adalah sangat konyol, berhadapan dengan orang jahil yang tidak mau dikritik atas kejahilannya. Padahal selama ini, kami selalu berprasangka baik terhadap mereka, terutama pada ketidak-ramahan si mama Gabi. Namun hari itu, dia makin menjadi-jadi, dia yang sudah berusia manula, sambil mengomel (yang saya tak paham maksudnya), lalu menghidupkan sebatang rokok dan mondar-mandir di appartemen kami dengan mengepul-ngepulkan asap rokoknya. Dan itu adalah pelanggaran hukum, tapi dengan cueknya dia tetap bersikap tak sopan. Kesimpulan yang kami tarik atas kronologis di hari itu adalah Gabi dan mamanya ini “tidak rela” kehilangan biaya sewa atas kepindahan kami, dan mereka tak rela pula mengembalikan uang deposit yang kami punya.
Selanjutnya dia banting pintu di ruang tamu hingga tiga kali seraya berteriak kencang meminta uang untuk merenovasi appartemen! Duh, Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun...Duhai Robbi, apakah dosa kami hingga perlakuan orang di depan mata ini sebegitu zalimnya? Dan yang paling lucu, memangnya kami ini ‘siapanya dia’, kok dimintai uang buat renovasi appartemennya? (kondisi appartemen lama yang biasa kami tempati itu adalah sangat cantik, bagus, rapi dan terbiasa kami rawat dengan baik selaku penyewa. Namun Mama Gabi tidak suka dengan rusaknya cat dinding 10 cm tadi, akibat percikan air rice-cooker yang saya ceritakan di atas). Logiskah gara-gara 10 cm cat dinding, tapi minta renovasi semua isi apartemen? Hmmm, dan banyak lagi prilaku dan ucapan Gabi dan mamanya yang membuatku terkejut dengan perasaan campur-aduk yang amat sangat, mereka berkata kasar, ucapan yang kotor, juga melanggar perjanjian-perjanjian selama ini, hal ini insya Allah detailnya akan saya kisahkan di momen kisah selanjutnya, sebagai contoh nyata kita harus ekstra-waspada dalam berbisnis dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.
Sungguh efek yang luar biasa terhadap kesehatanku yang saat ini berada hampir di penghujung kehamilan. Sepulangnya mereka dengan mengumbar “notes” sepihak, saya muntah-muntah, tak ada makanan yang bisa masuk hingga beberapa hari, mulailah terganggu saluran pencernaanku, mungkin karena bercampur bau-bauan dari aroma rokok dan bahan kimia yang digunakan untuk bersih-bersih ruangan, mungkin pula akibat pengaruh psikologis yang mengharuskanku menelan pil kesabaran dengan penambahan dosis agar tak ikut tersulut emosi.
Dua hari kemudian, seluruh barang sudah kami packing, siap berpindah appartemen dengan jadwal lebih cepat, dan Gabi yang tadinya berminat menipu mentah-mentah dengan menyodorkan surat permintaan renovasi berbahasa Polish, yang salah satu point-nya adalah uang yang dimintanya hingga puluhan juta rupiah, ternyata harus sedikit “mengalah”. Dua orang teman Poland yang merupakan rekan kerja suamiku ikut datang dan berdebat hebat dengannya. Mereka menerjemahkan semua kalimat dalam surat itu yang kenyataannya memang “Gabi mau untung sendiri”. Jujur saja, ini pengalaman pertamaku bertemu seorang wanita penipu sadis di luar negeri, yang betapa kagetnya diriku, semua kalimat dan perjanjian yang ada ternyata ia langgar. Yang tetap ngotot meskipun sudah “kalah argumen” dengan teman-teman Poland sendiri. Hingga teman Poland kami itu memang berkata, “Janganlah kalian membenci ke semua orang Poland, hanya gara-gara wanita sinting yang satu ini... dia ini benar-benar bodoh dan sombong, kalau orang bodoh, tapi masih mau menerima kebenaran, pasti masih ada jalan atas suatu masalah. Tapi jika sudah sombong, yah... lebih baik cepat-cepat menjauh deh...buang-buang energi berurusan dengannya...”, saya dan suami memandang anak-anak yang tampak lelah. Kami pun teringat, bahwa mencintai atau membenci sesuatu memang harus selalu dikarenakan Allah ta’ala. Adalah suatu kesalahan kami, mempercayai seseorang yang memang tidak mengenal Sang Pencipta, astaghfirrulloh...
Di malam kepindahan dadakan itu usai “selesainya” urusan dengan Gabi, yang mana ia akhirnya telah ‘merampok’ uang sekitar 1000 Euro dari kami, sungguh terasa pertolongan Allah SWT buat kami. Teman-teman membantu suamiku memindahkan barang-barang ke rumah seorang teman muslim (karena jadwal pindah ke appartemen baru, masih dua hari kemudian). Satu teman wanita mengantarkan saya dan anak-anak ke hotel terdekat, hotel kecil yang dekat dengan kantor suami. Seusai menemani anak-anak tidur, barulah saya “mengadu” kembali pada-Nya, alangkah nikmatnya curhat pada Ilahi Robbi. Tadinya dalam hatiku, masalah ini memang harus diajukan ke pengadilan, agar tak ada lagi korban-korban penipuan si gabi dan mamanya, khususnya bagi para perantau di Krakow. Namun, kekasihku mengingatkan bahwa kami harus konsentrasi menyambut sang mujahid yang telah dinanti dua abangnya ini. Memang uang sejumlah kerugian itu cukup besar nominalnya buat kami, apalagi jumlah itu malah cukup untuk memasang listrik dan pipa air di masjid Krakow, namun beginilah suatu jalan perjuangan, tak cuma mengukir cinta dan senyum semangat, juga harus terus-menerus meningkatkan dosis pil kesabaran, menanamkan azzam untuk terus sabar dan ikhlas meskipun menemui kepahitan dan segala rasa sakit.
Terima kasih duhai sahabat yang mengirimkan pesan padaku, “Ummi... bagaimana kabarmu hari ini? Saya rindu pada tulisanmu, ummi... tentang hari-hari yang dijalani harus selalu disambut dengan sikap optimis, itu sangat memotivasi saya...”, juga pesan lainnya bernada sama, “Sungguh kita diuji oleh-NYA setiap waktu, dan Allah ta’ala tidak akan membebankan seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Saya termotivasi akan tulisan ummi”. Justru cambuk motivasi tersebut memang masih terus-menerus berproses, tak ada hamba-Nya yang hidup tanpa onak dan duri ujian. Sesungguhnya, saya pun masih amat terseok-seok mempelajari makna hidup tentang kesabaran dan keikhlasan.
Detik terkejutnya saya adalah keesokan harinya setelah check-out dari hotel, pertama, saya peluk sahabat, sister Yasmin, di appartementnya kami makan siang bersama. Dan itu adalah keajaiban : selera makan saya perlahan pulih, sudah seminggu saya tidak bisa makan apa-apa alias muntah melulu. Subhanalloh... Yasmin mendengarkan dengan empati tentang hal yang kami alami. Lalu Yasmin bercerita bahwa rezeki roti yang kami makan hari itu adalah bagaikan mukjjizat-NYA. Yasmin (yang juga sedang hamil) sudah lama kangen juga ingin membuat roti tersebut, namun hampir dua bulan ini alat pemanggangnya rusak, tukang reparasi sudah mengecek namun belum bisa memperbaiki. Tak disangka, pagi itu, saat Yasmin sudah mengetahui kepindahan dadakanku dan kami terpaksa tinggal di hotel beberapa hari, maka Yasmin bilang kepadaku untuk makan siang di rumahnya saja, dan entahlah, tiba-tiba ia hidupkan pemanggang roti, dan pemanggangnya menyala seperti biasa, Allahu Akbar! Roti buatannya memang sangat disukai anak-anakku. Ya Allah, terima kasih atas ukhuwah dan segala kucuran rezeki-Mu Yang Maha Luas.
Sorenya, Yasmin membekaliku makan malam, lalu saya dan anak-anak berpamitan, berjumpa suamiku (yang baru pulang kantor) di appartemen yang baru. Si owner memang tampak jauh berbeda dengan Gabi, mulai dari gaya bicara, cara bersikap dengan anak-anak, juga tentang pengetahuannya, salah satu hal adalah owner atau land-lord yang baru memiliki teman-teman muslim, ia bekerja di negara lain. Dan dengan terburu-buru ia meminta maaf bahwa kami harus bersih-bersih appartemen dulu saat itu, sebab dia belum sempat membersihkannya, ia harus segera kembali ke negeri tempatnya merantau, ia memiliki dua putra yang masih bayi, sehingga memang tak bisa berlama-lama di Krakow. Saya jelaskan bahwa ‘mood’ saya sedang buruk, ada banyak hal yang harus saya komplain se-detail-detailnya mengingat jangan sampai peristiwa penipuan Gabi terulang kembali. Ternyata si owner yang baru ini memaklumi sikap saya, ia uraikan bahwa selaku pemilik appartemen yang juga seorang ibu, dengan jelas apa-apa saja ia pasti memaklumi kerusakan-kerusakan kecil di dalam appartemennya, ia tunjukkan beberapa lemari dapur yang sudah rusak, karena penyewa sebelumnya memiliki anak-anak pula. Ada coretan di dinding oleh anak si penyewa yang lama, dan sebagainya. Pikirku, anak-anakku tak ada kebiasaan mencoret-coret dinding atau merusakkan lemari, appartemen yang lama sangatlah bagus kondisinya saat ditinggalkan oleh kami, rapi dan siap “langsung ditempati penyewa baru”, namun yang membedakan adalah ‘mind-set’ pemiliknya, yah namanya juga Gabi sudah berniat menipu dan merampok, suatu hal yang harus kami syukuri bahwa latar belakang penipu itu memanglah kaum yang kafir.
Malam itu kami sekeluarga kembali bergotong-royong beres-beres apartemen yang baru, tak ada bantuan cleaning-service, karena memang masih libur panjang. Keterkejutan saya yang kedua adalah saat ternyata tenaga ini memang masih sangat banyak, malam itu kami bereskan dua ruangan, lalu bisa tidur dengan tenang setelah menyantap buah-buahan pemberian owner dan bekal dari Yasmin tadi. Subhanalloh, si owner yang baru benar-benar berpikiran sama dengan saya, ia memikirkan hal kecil seperti buah-buahan tersebut, ia sediakan buat makan malam kami.
Teringat ayat-NYA nan indah, yang selalu memotivasi untuk ekstra dan ekstra bersabar, dalam QS. Al-Baqoroh ayat 214, “...'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." Masihkah saudara-saudari mengingat kisah yang saya tulis tentang “optimis : kehilangan bermakna tambah rezeki”? Dan lagi-lagi hal itu terjadi, paginya ketika kondisiku mulai pulih, alangkah senangnya bisa berselera makan lagi, ada email yang kami terima. Email tentang pengembalian dana pajak untukku sebagai istri pekerja, yang jumlahnya malah tiga kali lipat dari jumlah nominal “uang yang dirampas” si Gabi. Allahu Akbar! Allah Maha Kaya. Kuelus-elus kembali bayi mungil di rahim ini yang sudah mulai berkontraksi kecil sesekali, “Ananda... kamu sungguh perkasa, kita baru saja melewati tangga terjal nan luar biasa menyakitkan, dan sekarang Allah ta’ala memberikan kejutan yang cepat dan tak terduga, rezeki-NYA memang selalu tercurah, nak...” Alhamdulillahi rabbil 'alamin.
Wallohu ‘alam bisshowab, semoga tetap optimis.
(bidadari_Azzam, @Krakow, malam 3 mei 2011)

Sabtu, 11 Juni 2011

Epilepsi

EPILEPSI


Definisi
Epilepsi adalah penyakit kronis dimana terjadi kejang yang diakibatkan oleh pelepasan muatan ion secara abnormal pada neuron-neuron otak.
Kejang adalah perilaku khusus yang diakibatkan oleh pelepasan sejumlah besar ion (secara abnormal) pada sekelompok neuron, yang berawal secara fokus pada satu area dan menyebarkan pengaruhnya hingga cakupan yang bervariasi di beberapa bagian otak yang lain. Tergantung pada fokus dan pola penyebaran ion yang dilepaskan, kejang dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Parsial (fokus), yang berawal pada fokus tertentu akan tetapi tidak menyebar atau merambah ke bidang-bidang kortikal yang lain.
  • Menyeluruh, yang biasanya terarah ke satu fokus (umumnya di lobus temporal) dan kemudian menyebar ke area-area lain.

Berbagai sindrom epilepsi dapat digolongkan berdasarkan tipe dan pola kejang, atau berdasarkan ciri-ciri klinis (misalnya usia awal kemunculan gejala), lokasi anatomis dari fokus, dan faktor aetiologis.



GEJALA

Kejang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan muatan ini tetap terbatas di daerah tersebut.
Penderita mengalami sensasi, gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada daerah otak yang terkena.
Jika terjadi di bagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan kanan, maka lengan kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan; jika terjadi pada lobus temporalis anterior sebelah dalam, maka penderita akan mencium bau yang sangat menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan.
Pada penderita yang mengalami kelainan psikis bisa mengalami d�j� vu (merasa pernah mengalami keadaan sekarang di masa yang lalu).

Kejang Jacksonian gejalanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu (misalnya tangan atau kaki) dan kemudian menjalar ke anggota gerak, sejalan dengan penyebaran aktivitas listrik di otak.

Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit.
Penderita menjadi goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuan, mengeluarkan suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan menolak bantuan.
Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti dengan penyembuhan total.

Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.
Epilepsi primer generalisata ditandai dengan muatan listrik abnormal di daerah otak yang luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi.
Pada kedua jenis epilepsi ini terjadi kejang sebagai reaksi tubuh terhadap muatan yang abnormal. Pada kejang konvulsif, terjadi penurunan kesadaran sementara, kejang otot yang hebat dan sentakan-sentakan di seluruh tubuh, kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan kuat-kuat dan hilangnya pengendalian kandung kemih.
Sesudahnya penderita bisa mengalami sakit kepala, linglung sementara dan merasa sangat lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama kejang.

Grand mal

Kejang petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun.
Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal.
Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik.
Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak.

Status epileptikus merupakan kejang yang paling serius, dimana kejang terjadi terus menerus, tidak berhenti.
Kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas sebagaimana mestinya dan muatan listrik di dalam otaknya menyebar luas.
Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kerusakan jantung dan otak yang menetap dan penderita bisa meninggal.

Gejala kejang berdasarkan sisi otak yang terkena

Sisi otak yg terkena Gejala
Lobus frontalis Kedutan pada otot tertentu
Lobus oksipitalis Halusinasi kilauan cahaya
Lobus parietalis Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
Lobus temporalis Halusinasi gambaran dan perilaku repetitif yang kompleks
misalnya berjalan berputar-putar
Lobus temporalis anterior Gerakan mengunyah, gerakan bibir mencium
Lobus temporalis anterior sebelah dalam Halusinasi bau, baik yg menyenangkan maupun yg tidak menyenangkan


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang disampaikan oleh orang lain yang menyaksikan terjadinya serangan epilepsi pada penderita.

EEG (elektroensefalogram) merupakan pemeriksaan yang mengukur aktivitas listrik di dalam otak.
Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memiliki resiko. Elektroda ditempelkan pada kulit kepala untuk mengukur impuls listrik di dalam otak.

Setelah terdiagnosis, biasanya dilakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan penyebab yang bisa diobati.
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk:
- mengukur kadar gula, kalsium dan natrium dalam darah
- menilai fungsi hati dan ginjal
- menghitung jumlah sel darah putih (jumlah yang meningkat menunjukkan adanya infeksi).

EKG (elektrokardiogram) dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung sebagai akibat dari tidak adekuatnya aliran darah ke otak, yang bisa menyebabkan seseorang mengalami pingsan.

Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan untuk menilai adanya tumor atau kanker otak, stroke, jaringan parut dan kerusakan karena cedera kepala.

Kadang dilakukan pungsi lumbal utnuk mengetahui apakah telah terjadi infeksi otak.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah tumor, infeksi atau kadar gula maupun natrium yang abnormal, maka keadaan tersebut harus diobati terlebih dahulu.
Jika keadaan tersebut sudah teratasi, maka kejangnya sendiri tidak memerlukan pengobatan.

Jika penyebabnya tidak dapat disembuhkan atau dikendalikan secara total, maka diperlukan obat anti-kejang untuk mencegah terjadinya kejang lanjutan.
Sekitar sepertiga penderita mengalami kejang kambuhan, sisanya biasanya hanya mengalami 1 kali serangan. Obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita yang mengalami kejang kambuhan.

Status epileptikus merupakan keadaan darurat, karena itu obat anti-kejang diberikan dalam dosis tinggi secara intravena.

Obat anti-kejang sangat efektif, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping.
Salah satu diantaranya adalah menimbulkan kantuk, sedangkan pada anak-anak menyebabkan hiperaktivitas.
Dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau fungsi ginjal, hati dan sel -sel darah.

Obat anti-kejang diminum berdasarkan resep dari dokter.
Pemakaian obat lain bersamaan dengan obat anti-kejang harus seizin dan sepengetahuan dokter, karena bisa merubah jumlah obat anti-kejang di dalam darah.

Keluarga penderita hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan epilepsi.
Langkah yang penting adalah menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan pakaiannya (terutama di daerah leher) dan memasang bantal di bawah kepala penderita.
Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya posisinya dimiringkan agar lebih mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak secara normal.

Jika ditemukan kelainan otak yang terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat serat-serat saraf yang menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
Pembedahan dilakukan jika obat tidak berhasil mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak dapat ditoleransi.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang

Obat Jenis epilepsi Efek samping yg mungkin terjadi
Karbamazepin Generalisata, parsial Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
Etoksimid Petit mal Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
Gabapentin Parsial Tenang
Lamotrigin Generalisata, parsial Ruam kulit
Fenobarbital Generalisata, parsial Tenang
Fenitoin Generalisata, parsial Pembengkakan gusi
Primidon Generalisata, parsial Tenang
Valproat Kejang infantil, petit mal Penambahan berat badan, rambut rontok


PENCEGAHAN

Obat anti-kejang bisa sepenuhnya mencegah terjadinya grand mal pada lebih dari separuh penderita epilepsi.

Mengenal Tipe Epilepsi

By Admin, on July 31st, 2010
Secara umum, ada 16 jenis tipe epilepsi yang dikategorikan berdasarkan sindrom (sekelompok keluhan-keluhan) yang dialami penderita dan hasil pemeriksaan dokter yang dibantu dengan hasil tes laboratorium.

Jenis-jenis yang berbeda dari Epilepsy

Tepat seperti ada banyak jenis-jenis yang berbeda dari seizure-seizure, ada banyak jenis-jenis yang berbeda dari epilepsy. Dokter-dokter telah mengidentifikasi ratusan dari sindrom-sindrom epilepsy yang berbeda -- penyakit-penyakit yang dikarakteristikan oleh perangkat yang spesifik dari dari gejala-gejala yang termasuk epilepsy. Beberapa dari sindrom-sindrom ini nampaknya adalah turun temurun. Untuk sindrom-sindrom yang lain, penyababnya tidak diketahui. Sindrom-sindrom epilepsy seringkali digambarkan oleh gejala-gejala mereka atau oleh dimana dalam otak mereka berasal. Orang-orang harus mendiskusikan implikasi-implikasi dari tipe epilepsy mereka dengan dokter-dokter mereka untuk mengerti jangkaun penuh dari gejala-gejala, perawatan-perawatan yang mungkin, dan prognosis.
Orang-orang dengan absence epilepsy mempunyai absence seizures yang berulang-kali yang menyebabkan kehilangan-kehilangn kesadaran yang sesaat. Seizure-seizure ini hampir selalu mulai pada masa kanak-kanak atau masa remaja, dan mereka cenderung beredar di keluarga-keluarga, menyarankan bahwa mereka mungkin paling sedikit secara parsial disebabkan oleh gen atau gen-gen yang rusak. Beberapa orang-orang dengan absence seizures mempunyai gerakan-gerakan yang tanpa tujuan selama seizure-seizure mereka, seperti lengan yang menghentak atau mata-mata yang mengejap secara cepat. Yang lain-lain tidak mempunyai gejala-gejala yang nyata kecuali untuk waktu-waktu yang singkat ketika mereka "keluar dari itu". Segera setelah seizure, orang itu dapat mulai lagi apa saja yang sebelumnya ia sedang lakukan. Bagaimanapun, seizure-seizure ini mungkin terjadi begitu sering sehingga orang itu tidak dapat berkonsentrasi dalam sekolah atau situasi-situasi lain. Absence epilepsy masa kanak-kanak biasanya berhenti ketika anak itu mencapai pubertas. Absence seizures biasanya tidak mempunyai efek yang kekal pada inteligensi (kecerdasan) atau fungsi-fungsi otak lainnya.
Temporal lobe epilepsy, atau TLE, adalah sindrom epilepsy yang paling umum dengan focal seizures. Seizure-seizure ini seringkali dihubungkan dengan aura-aura. TLE seringkali mulai pada masa kanak-kanak. Penelitian telah menunjukan bahwa temporal lobe seizures yang berulang-kali dapat menyebabkan struktur otak yang disebut hippocampus menyusut melalui waktu. Hippocampus adalah penting untuk memori dan belajar. Sementara mungkin memakan waktu bertahun-tahun dari temporal lobe seizures untuk terjadi kerusakan hippocampal yang dapat diukur, penemuan ini menggarisbawahi keperluan untuk merawat TLE dini dan seefektif mungkin.
Neocortical epilepsy dikarakteristikan oleh seizure-seizure yang berasal dari cortex otak, atau lapisan bagian luar. Seizure-seizure dapat adalah focal atau generalized. Mereka mungkin termasuk sensasi-sensasi yang aneh, halusinasi-halusinasi visual, perubahan-perubahan emosi, spasme-spasme otot, tertawa terbahak-bahak, dan keberagaman dari gejala-gejala lain, tergantung pada dimana dalam otak seizure-seizure berasal.
Ada banyak tipe-tipe lain dari epilepsy, setiapnya dengan perangkat dari gejala-gejala karakteristik mereka sendiri. Banyak dari ini, termasuk Lennox-Gastaut syndrome dan Rasmussen's encephalitis, mulai pada masa kanak-kanak. Anak-anak dengan Lennox-Gastaut syndrome mempunyai epilepsy yang parah dengan beberapa tipe-tipe yang berbeda dari seizure-seizure, termasuk atonic seizures, yang menyebabkan jatuh-jatuh yang tiba-tiba dan juga disebut serangan-serangan jatuh. Bentuk epilepsy yang parah ini dapat menjadi sangat sulit untuk dirawat secara efektif. Rasmussen's encephalitis adalah tipe yang progresif dari epilepsy dimana setengah dari otak menunjukan peradangan yang terus menerus. Ia adakalanya dirawat dengan prosedur operasi yang radikal yang disebut hemispherectomy (lihat bagian pada operasi). Beberapa sindrom-sindrom epilepsy masa kanak-kanak, seperti absence epilepsy masa kanak-kanak, cenderung berjalan kedalam remisi atau berhenti secara keseluruhan selama masa remaja, sedangkan sindrom-sindrom lain seperti juvenile myoclonic epilepsy dan Lennox-Gastaut syndrome biasanya hadir untuk seumur hidup sekali mereka berkembang. Sindrom-sindrom seizure bagaimanapun tidak selalu nampak pada masa kanak-kanak.
Sindrom-sindrom epilepsy yang dengan mudah dirawat, tidak nampak menggangu fungsi-fungsi cognitive atau perkembangan, dan biasanya berhenti secara spontan seringkali digambarkan sebagai jinak. Sindrom-sindrom epilepsy jinak termasuk benign infantile encephalopathy dan benign neonatal convulsions. Sindrom-sindrom lain, seperti myoclonic encephalopathy dini, termasuk persoalan-persoalan neurological dan perkembangan. Bagaimanapun, persoalan-persoalan ini mungkin disebabkan oleh proses-proses neurodegeneratif yang mendasarinya daripada oleh seizure-seizure. Sindrom-sindrom epilepsy dimana seizure-sizure dan/atau kemapuan-kemampuan kognitif seseorang memburuk melalui waktu disebut epilepsy progresif.
Beberapa tipe-tipe dari epilepsy mulai pada masa bayi-bayi. Tipe yang paling umum dari infantile epilepsy adalah infantile spasms, kelompok-kelompok dari seizure-seizure yang biasanya mulai sebelum umur 6 bulan. Selama seizure-seizure ini bayi mungkin menekuk dan menjerit. Obat-obat anticonvulsant sering tidak bekerja untuk infantile spasms, namun seizure-seizure dapat dirawat dengan ACTH (adrenocorticotropic hormone) atau prednisone.

Ke-16 jenis epilepsi ini adalah:
Epilepsy

(Seizure Disorder)


Febrile Seizures

Adakalanya seorang anak akan mempunyai seizure selama perjalanan dari penyakit dengan demam yang tinggi. Seizure-seizure ini disebut febrile seizures (febrile berasal dari kata Latin untuk "demam") dan dapat menjadi sangat mengkhwatirkan orangtua-orangtua dan perawat-perawat lainnya. Dahulu, dokter-dokter biasanya meresepkan perjalanan dari obat-obat anticonvulsant setelah febrile seizure dalam harapan mencegah epilepsy. Bagaimanapun, kebanyakan anak-anak yang mempunyai febrile seizure tidak mengembangkan epilepsy, dan penggunaan jangka panjang dari obat-obat anticonvulsant pada anak-anak mungkin merusak otak yang sedang berkembang atau menyebabkan efek-efek sampingan lain yang merugikan. Ahli-ahli pada konferensi konsensus pada tahun 1980 yang dikoordinasi oleh National Institutes of Health menyimpulkan bahwa perawatan pencegahan setelah febrile seizure umumnya adalah tidak menjamin kecuali kondisi-kondisi tertentu lain hadir: sejarah epilepsy keluarga, tanda-tanda dari gangguan sistim syaraf sebelum seizure, atau seizure yang relatif berkepanjangan atau yang sulit. Risiko dari non-febrile seizures yang berikut adalah hanya 2 sampai 3 persen kecuali salah satu dari faktor-faktor ini hadir.
Peneliti-peneliti sekarang telah mengidentifikasi beberapa gen-gen yang berbeda yang mempengaruhi risiko dari febrile seizures pada keluarga-keluarga tertentu. Mempelajari gen-gen ini mungkin menjurus pada pengertian baru dari bagaimana febrile seizures terjadi dan mungkin menunjuk pada cara-cara mencegah mereka.

Nonepileptic Events

Adakalanya orang-orang nampak mempunyai seizure-seizure, meskipun otak-otak mereka menunjukan tidak ada aktivitas seizure. Tipe fenomena ini mempunyai beragam nama-nama, termasuk nonepileptic events dan pseudoseizures. Keduanya dari istilah-istilah ini secara penting berarti sesuatu yang nampaknya seperti seizure namun adalah bukan. Nonepileptic events yang asalnya adalah psychological mungkin dirujuk sebagai psychogenic seizures. Psychogenic seizures mungkin mengindikasikan ketergantungan, kebutuhan untuk perhatian, penghindaran dari situasi-situasi penuh stres, atau kondisi-kondisi psychiatric yang spesifik. Bebrapa orang-orang dengan epilepsy mempunyai psychogenic seizures sebagai tambahan pada epileptic seizures mereka. Orang-orang lain yang mempunyai psychogenic seizures tidak mempunyai epilepsy sama sekali. Psychogenic seizures tidak dapat dirawat dalam cara yang sama seperti epileptic seizures. Sebagai gantinya, mereka sering dirawat oleh spesialis-spesialis kesehatan mental.
Nonepileptic events lain mungin disebabkan oleh narcolepsy, Tourette syndrome, cardiac arrythmia, dan kondisi-kondisi medis lain dengan gejala-gejala yang menyerupai seizure-seizure. Karena gejala-gejala dari penyakit-penyakit ini dapat terlihat sangat mirip sepert epileptic seizures, mereka seringkali disalahartikan sebagai epilepsy. Membedakan antara epileptic seizures yang benar dan nonepileptic events dapat menjadi sangat sulit dan memerlukan penilaian medis seksama, pengamatan yang hati-hati, dan ahli-ahli kesehatan yang berpengetahuan. Perbaikan-perbaikan pada teknologi scanning dan monitor otak mungkin memperbaiki diagnosis dari nonepileptic events di masa depan.
 1. Febrile seizure
2. Benign Rolandic Epilepsy
3. Childhood Absence Epilepsy
4. Juvenile Absence Epilepsy
5. Juvenile Myoclonic Epilepsy
6. Infantile Spasms
7. Lennox-Gastaut Syndrome
8. Reflex Epilepsies
9. Temporal Lobe Epilepsy
10. Frontal Lobe Epilepsy
11. Progressive Myoclonic Epilepsy
12. Mitochondrial Disorder
13. Landau-Kleffner Syndrome
14. Rasmussen’s Syndrome
15. Ring Chromosome 20 Syndrome
16. Hypothalamic Hamartoma

Sindrom epilepsi terbagi berdasarkan sekelompok ciri-ciri khusus, diantaranya:
1. Jenis serangan epilepsi
2. Usia ketika serangan epilepsi pertama
3. Penyebab serangan epilepsi
4. Faktor keturunan
5. Bagian otak yang terpengaruh
6. Pemicu terjadinya serangan epilepsi
7. Frekuensi dan tingkat kedasyatan setiap serangan
8. Pola serangan epilepsi dari hari ke hari
9. Pola tertentu dalam hasil pemeriksaan EEG, selama dan diantara serangan
10. Kelainan lainnya, selain serangan epilepsi
11. Kemungkinan membaik atau memburuknya epilepsi

Sebagian besar sindrom dijelaskan dengan beberapa ciri-ciri ini. Mengklasifikasi tipe epilepsi pasien dengan sindrom-sindrom tertentu dapat memberikan informasi berharga untuk menentukan jenis obat atau pengobatan apa yang paling membantu.
Klasifikasi ini juga akan membantu dokter memprediksi apakah serangan epilepsi akan berkurang atau menghilang total.

TIPE SERANGAN EPILEPSI

Myoclonic Epilepsy

By Admin, on July 31st, 2010
Contoh kasus Myoclonic Epilepsy:
Di pagi hari, Budi sering mendapati dirinya tersentak. Tangannya mungkin tiba-tiba terangkat sesaat dan dia menjatuhkan apa yang sedang dipegangnya. Terkadang mulutnya tiba-tiba menutup. Kadang-kadang ini terjadi secara beruntun. Tetapi biasanya setelah Budi bangun selama beberapa jam, serangan ini berhenti.

Lama serangan:
Serangan ini biasanya berupa sentakan mendadak yang berlangsung 1 – 2 detik. Kadang terjadi hanya sekali, tapi terkadang juga beruntun.

Siapa yang mendapat serangan seperti ini?
Serangan ini biasanya mulai terjadi sejak kecil, tapi dapat pula terjadi pada usia berapa pun. Ciri-ciri lain tergantung dari tipe serangan.

Gambaran ke depan:
Gambaran ke depan sangat beragam karena keanekaragaman myoclonic seizures.

Kemungkinan lain:
Sebagian serangan myoclonus sangat normal. Beberapa serangan myoclonic terjadi dalam reflex epilepsies, yang dipicu olah cahaya lampu sorot atau pemicu lainnya.

Cara mendiagnosa:
Tipe serangan ini gampang diidentifikasi dengan sejarah medis dan pola gelombang otak yang dicek dengan EEG.

Informasi tambahan:
Myoclonic seizures sangat singkat, seperti sentakan dadakan yang terjadi di otot.

Bahkan orang-orang tanpa epilepsi pun kadang mengalami serangan sentakan yang kadang membangunkan orang ketika mereka tertidur. Ini normal.
Dalam epilepsi, myoclonic seizures biasanya menyebabkan gerakan tidak normal di kedua sisi tubuh pada saat yang sama. Mereka terjadi di berbagai sindrom epilepsi dengan karakter yang berbeda:
1. Juvenile myoclonic epilepsy: Serangan biasanya terjadi di daerah leher, pundak dan tangan bagian atas. Kebanyakan penderita mendapat serangan ketika baru bangun tidur. Serangan ini biasanya mulai terjadi pada orang-orang dengan kecerdasan normal ketika masa puber atau masa awal kedewasaan. Umumnya serangan ini dapat dikontrol dengan baik dengan obat-obatan yang dikonsumsi seumur hidup.
2. Lennox-Gastaut syndrome: Sindrom ini tidak umum dan biasanya melibatkan serangan tipe lainnya. Sindrom ini biasa terjadi sejak masa kanak-kanak. Serangan biasanya terjadi di daerah leher, pundak dan tangan bagian atas dan wajah. Mereka biasanya cukup dahsyat dan sulit dikontrol.
3. Progressive myoclonic epilepsy: Sindrom langka ini mengkombinasikan myoclonic seizures dengan and tonic-clonic seizures. Pengobatan biasanya tidak terlalu sukses dalam jangka panjang karena keadaan pasien terus memburuk sejalan dengan waktu.

Zainal Muttaqin SpBS Phd


wah senang rasanya nama suamiku mirip dengan dokter ini..
mudah2an rejekinya sama ya ayank. Amin. 


Wednesday, 20 August 2008 21:38

Nama Prof dokter Zainal Muttaqin PhD SpBS (K) tidak asing lagi di bidang kedokteran, khususnya di Jawa Tengah. Dokter ahli bedah syaraf itu kemarin resmi dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Undip. Ia adalah guru besar pertama Undip dalam bidang epilepsi. 

UPACARA penerimaan jabatan guru besar FK Undip berlangsung di Gedung Prof Soedarto SH, Kampus Undip Tembalang, kemarin.
Dalam pidato pengukuhannya, Zainal meminta masyarakat menerima secara wajar penderita ayan.

’’Mereka sama saja dengan orang lain. Jangan ada lagi pandangan yang salah dan sumir terhadap mereka. Diskriminasi dalam kesempatan pendidikan dan kerja juga harus dihilangkan,’’ ujar ayah dari tiga anak itu. Epilepsi, kata pria kelahiran Semarang 24 September 1957 itu, bisa terjadi pada siapa saja. Baik si kaya maupun si miskin, berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan.

Seseorang baru bisa dinyatakan sebagai pengidap epilepsi dengan segala konsekuensinya bila telah dibuktikan pada tubuh atau otaknya tidak ada kejang lain yang bisa dihilangkan/disembuhkan.

’’Misalnya adanya demam tinggi, kelainan zat-zat kimia dalam darah, pendesakan otak oleh tumor, tulang yang melesak ke dalam akibat trauma, atau peradangan/infeksi di otak,’’ kata alumnus S3 ilmu bedah syaraf Hiroshima University itu.

Singkatnya, epilepsi adalah sekumpulan kelainan pada otak yang mengakibatkan mudah terjadinya serangan kejang berulang. ’’Penyakit ini merupakan gangguan serius pada otak yang paling sering terjadi. Dan saat ini, ada sekitar 50 juta orang yang hidup dengan epilepsi.’’

Bebas Kejang

Suami dari Nadhira itu menjelaskan, tujuan utama pengobatan tersebut adalah membuat penderita bebas dari serangan epilepsi, terutama kejang. Pasalnya, kejang tiba-tiba itu dapat menyebabkan cedera, bahkan kematian bila terjadi di tempat yang tidak
menguntungkan. Misalnya di dekat kolam, api, atau di tengah keramaian jalan raya.

’’Serangan kejang bukan tidak mungkin bisa memengaruhi kedudukan seseorang di lingkungan sosial/ kerjanya,’’ tuturnya.
Memang saat ini ada berbagai jenis obat antiepilepsi (OAE) yang biasa diberikan pada penderita, baik yang baku maupun modern. Namun demikian 30-40% pasien masih saja mengalami serangan kejang walau sudah mengonsumsi OAE modern.

Lantas apa hubungan kejang dengan pembedahaan? Dokter ahli di RS Dr Kariadi Semarang dan RS Telogorejo itu menjelaskan, serangan kejang pada epilepsi disebabkan oleh lepasnya muatan listrik secara masif dan tidak terkendali dari sekelompok sel-sel otak, yang kemudian meluas ke seluruh otak.

Daerah otak yang karena suatu sebab, sel-selnya secara spontan dan berulang menjadi titik awal terjadinya kejang, disebut sebagai zona epileptogenik. Pada epilepsi parsial/fokal, zona itu terbatas dan umumnya dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan otak.

’’Jadi, bedah epilepsi adalah tindakan bedah untuk menghilangkan kejang dengan cara mengangkat/mengeliminasi zona tersebut dan tetap mempertahankan daerah otak yang memiliki fungsi penting seperti pusat bicara, gerak anggota badan, pengelihatan, pendengaran, dan pemahaman/arena interpretasi umum.’’

Bedah epilepsi telah dimulai sejak awal 2000 di RSUP Dr Kariadi Semarang. Hingga Desember 2007, kata dia, 164 pasien dari seluruh Indonesia telah menjalani operasi di Semarang. Dari 106 pasien pascabedah yang dipantau selama 12 bulan, 75 kasus di antaranya berhasil bebas kejang.

Serangan kejang tidak lebih dari dua kali/tahun ada 17 kasus. Sementara serangan itu berkurang lebih dari 75% dibandingkan sebelum operasi ada 14 kasus.

Rektor Undip Prof Dr dr Susilo Wibowo MS Med SpAnd menyatakan, solusi bedah bagi penderita epilepsi yang dipelopori dokter Zainal telah menghemat uang negara. Pasalnya, obat yang biasanya dikonsumsi para penderita, saat ini harganya sudah tidak terjangkau lagi.

’’Jadi solusi bedah syaraf harus ditawarkan,’’ katanya. Dia mengharapkan apa yang dirintis dokter Zainal diteruskan dokter-dokter lain. Karena itu, dia berpesan pada lulusan itu untuk menjaga reputasi. ’’Itulah aset terbesar yang dimiliki. Kepercayaan masyarakat pada dokter sangat tinggi.’’

Dia juga meminta dokter Zainal untuk terus mengembangkan keilmuannya demi bangsa dan negara. Rektor juga memuji dedikasi all out yang ditunjukkan Zainal dalam bekerja.

Karena itu, dia mengajak masyarakat agar memahami bahwa epilepsi bukanlah penyakit menular atau keturunan. Namun tidak bisa dipungkiri penyakit ayan itu berimbas depresi pada penderitanya bahkan kecenderungan bunuh diri.

 ’’Seperempat penderita epilepsi memiliki kecenderungan bunuh diri dan 10% pasien gangguan jiwa adalah penderita epilepsi,’’ tuturnya.(Suara Merdeka, Selasa 20-8-2008, hal 1 :Ida Nursanti-60)

Jumat, 10 Juni 2011

Why Worry?


Why Worry?

There are only two things in life to worry about:
Whether you are well
or whether you are sick.
If you are well,
then there is nothing to worry about.
But if you are sick,
there are only two things to worry about:
Whether you are going to get well
or whether you are going to die.
If you get well,
then there is nothing to worry about.
But if you die,
there are only two things to worry about:
Whether you are going to go to heaven
or whether you are going to go to hell.
If you go to heaven,
then you have nothing to worry about.
But if you go to hell,
you'll be so busy shaking hands with all your friends,
that you won't have time to worry!
So, Why Worry?
 Be Happy