- Mengeluarkan ASI sebaiknya jangan menggunakan peralatan pompa manual yang banyak dijual di apotek dan toko-toko. Umumnya, dokter tidak menyarankan menggunakan alat pompa manual karena bisa merusak jaringan payudara, dan proses sterilisasi peralatannya diragukan. Disarankan menggunakan pompa listrik, atau sistem perah tiga jari yang bisa dipelajari di klinik-klinik laktasi.
- ASI yang telah diperah sebaiknya disimpan di dalam botol-botol kecil yang sudah disterilkan, sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. ASI yang telah dipanaskan tidak bisa disimpan kembali di dalam termos ataupun lemari pendingin.
- Ketahanan ASI:
- Disimpan di ruang terbuka bisa bertahan enam hingga delapan jam.
- Di termos yang berisi es bisa bertahan sekitar 24 jam.
- Disimpan di tempat buah, lemari es, bisa bertahan 2 kali 24 jam.
- Disimpan di freezer berpintu sama dengan tempat buah, daya tahan ASI mencapai dua minggu.
- Disimpan di freezer yang pintunya berbeda dengan tempat buah atau sering disebut lemari es dua pintu, ketahanan ASI mencapai tiga bulan.
- Bila tidak sangat terpaksa, umumnya para dokter tidak menyarankan penyimpanan ASI di freezer. Sebab, ASI yang telah disimpan di freezer akan kehilangan beberapa jenis antibodi yang dibutuhkan bayi.
- Jangan memanaskan ASI langsung di atas api. Gunakan air panas yang mengalir untuk menghangatkan ASI sebelum diberikan kepada bayi.
Cara penyimpanan ASI
1. ASI bisa disimpan menggunakan wadah penyimpanan tertutup dari kaca atau
plastik yang tidak mengandung zat kimia bisphenol A.
2. Jangan menyimpan ASI dalam botol dengan dot sebagai penutup.
3. Tiap wadah diberi label tanggal dan jam penyimpanan
4. Setiap menaruh stok baru, simpan wadah di tempat paling belakang lemari
pendingin
5. Apabila sudah digunakan ASI jangan disimpan kembali.
1. Gunakan ASI yang disimpan lebih lama terlebih dahulu.
2. Bayi boleh diberi ASI dalam keadaan dingin, setara dengan suhu ruang,
atau dihangatkan.
3. ASI dicairkan dengan meletakkannya pada kulkas semalam sebelum akan
digunakan atau hangatkan dengan menaruhnya pada wadah berisi air hangat.
4. Merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air panas (bukan
mendidih)
5. Jangan merebus ASI secara langsung dalam panci, microwave
6. Goyang-goyang wadah ASI untuk mencampur kembali krim yang memisah, dan
untuk menyebarkan hangatnya. Jangan diaduk.
7. Jangan menggunakan ASI yang sudah digunakan.
1. ASI disimpan dalam botol pada suhu ruangan dapat digunakan dalam waktu 4
-6 jam.
2. ASI dapat disimpan dalam termos dengan es batu atau menggunakan tas
pendingin (cooler bag)
tertutup dengan ice pack selama
24 jam
3. ASI disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 4 derajat Celsius tanpa
berkurang kualitasnya selama 5-8 hari. Sebaiknya diletakkan pada bagian
belakang karena disana suhu yang paling dingin.
4. Bila freezer menjadi satu dengan
kulkas (kulkas 1 pintu) dengan suhu -15 derajat Celsius, maka ASI dapat
bertahan selama 2 minggu
5. Bila freezer berbeda pintu dengan kulkas bawah (kulkas 2 pintu) dengan
suhu -18 derajat Celsius, maka ASI dapat bertahan 3 – 6 bulan.
6. Bila menggunakan freezer khusus seperti chest freezer atau upright
manual defrost deep freezer yang jarang dibuka dengn suhu -20 derajat Celsius,
maka ASI dapat bertahan 6 – 12 bulan
Cara
Mengetahui ASI Yang Disimpan Sudah Basi
|
ASI
Perah di Lemari Es
|
ASI yang sudah basi akan
mengalami perubahan bau dan rasa. Biasanya bayi juga akan menolak bila ASI Perah
yang diberikan sudah basi.
Sebenarnya jika Anda
mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik, ASI tidak
akan mungkin basi. Kadang memang setelah disimpan/didinginkan akan terjadi
perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi.
Asalkan Anda berada dalam keadaan bersih ketika memompa/memeras, menyimpan ASI
dalam botol yang steril & tertutup rapat, dalam jangka waktu yang
dijabarkan seperti di atas dan saat memanaskan juga mengikuti petunjuk,
mudah-mudahan ASI Anda terjaga dalam kondisi yang baik.
Dibandingkan susu formula,
ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksi dengan udara luar, biasanya yang
terjadi bukan pembusukan ASI tetapi lebih merupakan berkurangnya khasiat ASI,
terutama zat yang membantu pembentukan daya imun bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar