Senin, 09 Desember 2013

Keep smile

Hai semua....ini Mas Dzaky mau unjukin Keep Smile Cheese nya ^_^
Keep smile ala Dzaky 



Kamis, 05 Desember 2013

SUSU UHT lebih baik dari SuFor ?


SUSU UHT lebih baik dari SuFor ?

Secara alami susu segar telah mengandung semua zat gizi dalam jumlah dan komposisi yang baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sesuai dengan namanya, susu formula adalah susu yang diformulasi dengan bahan-bahan lain, agar memiliki komposisi seperti yang diinginkan. Itulah sebabnya, mengapa saat
ini di pasaran ditemui begitu banyak macam susu formula, masing-masing dengan klaim dan iming-iming tertentu.
Bayi hingga usia 4-6 bulan sebaiknya memang mendapatkan ASI eksklusif Di atas usia tersebut sudah saatnya untuk mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Untuk sementara MP-ASI yang dipilihkan dapat berupa susu formula khusus untuk bayi di atas 6 bulan. Bila nanti sudah berusia 9 bulan, bayi
ibu sudah bisa dilatih dengan susu UHT, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Apabila sudah berusia 12 bulan, susu UHT dapat diberikan seutuhnya anak. Jumlah yang diberikan berkisar antara 2 – 3 gelas sehari (1 gelas = 250 ml)., sesuai kemampuan anak.
Susu UHT direkomendasikan untuk diberikan kepada anak usia di atas 12 bulan. Dengan demikian putra Ibu sudah memenuhi kriteria tersebut. Budaya minum susu UHT harus dipertahankan hingga usia balita, remaja, dewasa bahkan lanjut usia. Karena melalui minum susu secara rutin, fisik anak akan tumbuh
secara optimum dan kuat, serta kesehatannya akan selalu terjaga prima sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit.
Sejak dini harus diusahakan agar anak memiliki status gizi yang baik, yaitu tidak kurang dan juga tidak lebih. Oleh karena itu, anak-anak harus diusahakan memiliki status gizi yang baik melalui pola makan yang benar, yaitu dengan menerapkan konsep menu seimbang. Menu seimbang artinya makanan
yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, sesuai dengan kebutuhan anak. Cara paling sederhana untuk memonitor status gizi anak adalah dengan cara mengukur tinggi badan atau berat badan, serta mencocokkannya dengan Tabel tinggi badan menurut umur atau Tabel berat badan
menurut umur. Tabel tersebut bisa dilihat di buku-buku tentang gizi atau panduan rumah sakit.
Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang diolah dengan suhu pemanasan sangat tinggi (135-145ÂșC) dalam waktu yang sangat singkat (2-5 detik). Pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme, baik pembusuk maupun patogen (penyebab penyakit). Waktu pemanasan yang sangat singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan
nilai gizi susu, serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah dibandingkan susu segarnya. Di dalam teknologi pangan, telah diketahui bahwa pengolahan dengan suhu pemanasan yang tinggi tetapi dengan waktu yang sangat singkat, lebih dapat menyelamatkan nilai gizi daripada
suhu pengolahan yang lebih rendah tetapi dengan waktu yang lebih lama.Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT relatif lebih sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan zat-zat gizi, dibandingkan dengan pengolahan susu bubuk.
Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Kerusakan protein sebesar 30% dapat terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan mineral juga lebih banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk.
Susu UHT dapat dijadikan sebagai pengganti susu bubuk. Dalam beberapa hal, susu UHT lebih praktis diberikan kepada anak-anak, yaitu mudah dibawa, tidak perlu waktu untuk menyiapkannya, serta awet disimpan pada suhu kamar selama 10 bulan meskipun tanpa bahan pengawet. Konsumsi susu penting untuk meningkatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh terhadap berbagai penyakit.
Sesungguhnya susu cair dapat diandalkan sebagai bahan pangan sumber zat gizi yang sangat baik. Itulah alasan utamanya mengapa konsumsi susu cair di dunia selalu lebih tinggi dibandingkan susu bubuk. Hanya di Indonesia, berlaku hal sebaliknya. Hal tersebut merupakan warisan masa lalu, khususnya
di zaman penjajahan yang lebih mudah untuk mendistribusikan susu bubuk ketimbang susu cair. Kendala lain di masa lalu adalah keterbatasan teknologi pengolahan susu dan keterbatasan lemari pendingin.
Selain itu keunggulan susu UHT dibandingkan yang lain adalah:
aman untuk dikonsumsi, karena telah bebas dari mikroba pembusuk dan mikroba penyebab penyakit, 
memiliki warna, rasa dan penampakan yang mirip susu sapi segar,
susu bersifat awet dan tanpa bahan pengawet,
sangat praktis untuk dikonsumsi dan tidak membutuhkan lemari pendingin,
mengandung zat gizi yang sangat bermanfaat bagi pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal.
Ultra high temperature atau lebih dikenal UHT adalah metode pengawetan minuman, kebanyakan digunakan pada susu. Ini adalah sebuah alternatif untuk pasteurisasi
Metode ini dapat digunakan untuk jus buah , sup kalengan, sup , krim dan cairan lainnya.
Sejauh ini yang paling umum itu digunakan untuk susu. Susu terlebih dahulu dipanaskan selama 2-3 detik di suhu 135 sampai 150° C dan segera didinginkan sampai 4-5° C . Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma da rasa yang relatif tidak berubah seperti aslinya. Semua kuman atau mikroorganisme termasuk bakteri patogen (patogen) dihancurkan oleh suhu ultra tinggi. Susu ini dapat disimpan setidaknya enam minggu. Susu UHT lebih bagus daipada susu bubuk,
Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Kerusakan protein sebesar 30% dapat terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan mineral juga lebih banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk.
Kelebihan susu UHT dibandingkan yang lain adalah:
aman untuk dikonsumsi, karena telah bebas dari mikroba pembusuk dan mikroba penyebab penyakit,
memiliki warna, rasa dan penampakan yang mirip susu sapi segar,
susu bersifat awet dan tanpa bahan pengawet,
sangat praktis untuk dikonsumsi dan tidak membutuhkan kulkas,
mengandung zat gizi yang sangat bermanfaat bagi pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal
Masih ingat dengan Prof. Purwiyatno Hariyadi ahli teknologi pangan dari IPB yang beberapa minggu  yang lalu membahas susu UHT untuk balita? Ada beberapa Mommies bertanya, apakah susu UHT benar-benar nggak memakai zat pengawet? Mengingat susu UHT tahan lebih lama dibandingkan susu pasteurisasi, misalnya. Lalu sejauh mana, sih, kemasan kotak susu UHT yang hanya terbuat dari kertas bisa melindungi isi di dalamnya? Bukankah kertas lebih rapuh dari pada botol? Lalu susu UHT itu berapa lama tahan disimpan di kulkas dan di suhu ruang bila telah dibuka?
Perlu diketahui bahwa sebaik apapun produk diolah, jika tidak dikemas dengan benar, produk akan segera rusak. Demikian pula sebaliknya. Jadi, masalah pengolahan dan pengemasan merupakan dua hal yang berkaitan erat dan terintegrasi.

Proses pengolahan UHT (Ultra HighTemprature)  menggunakan panas untuk membuat susu cair (bukan hanya susu, bisa juga dari buah dan sayuran) menjadi steril. Mikroorganisme yang merugikan dimusnahkan dengan panas hingga 137-140oC dan dalam waktu yang singkat (2-4 detik), sehingga gizi dan mutu susu tetap terjaga. Susu UHT yang  dikemas dengan menggunakan teknologi aseptik dapat disimpan dalam suhu ruang selama berbulan-bulan,selama kemasan tidak rusak dan belum dibuka. Teknologi aseptik adalah kombinasi proses pemanasan (sterilisasi); di mana produk pangan dipanaskan sehingga steril; kemudian dikemas dengan kemasan yang steril dalam suatu ruangan yang steril sehingga dihasilkan produk akhir yang steril. Pada praktiknya proses aseptis ini banyak diaplikasikan untuk proses pengolahan dan pengawetan produk pangan cair (seperti sari buah, telur cair, santan, susu), produk pangan cair yang mengadung partikulat (bubur kacang hijau dan sup), dan produk pangan semi padat. Semua proses ini berlangsung secara bebas kuman dan tanpa campur tangan manusia.
Adapun manfaat Teknologi Aseptik:

-          Proses pemanasan suhu sangat tinggi (137-140oC) dalam waktu yang sangat singkat (2-4 detik) ini bersifat efektif membunuh kuman, tetapi bersifat lembut terhadap mutu dan gizi, sehingga kerusakan nilai gizi minimal serta mutu (rasa, warna dan tekstur) relatif dapat dipertahankan
-          Awet, tanpa memerlukan bahan pengawet
-          Umur simpan panjang, bisa mencapai 10-18 bulan
-          Penyimpanan dan distribusi tanpa pendinginan
-          Higienis
-          Praktis (siap minum)
Masa iya, sih, dari pemanasan UHT dan pengemasan secara aseptik bisa tahan lama? Lihat deh bahan pengemas Tetra Pak:
Kemasan Tetra Pak bersifat kedap sehingga mampu melindungi produk di dalamnya dari keungkinan terkontaminasi kuman dari luar. Selain itu; kemanasan Tetra Pak ini juga mampu melindungi produk dari pengaruh negative dari cahaya, uap air dan oksigen dari udara sekitar; sehingga mempu mempertahankan produk tetap steril dan tahan lama. Selain itu, kemasan Tetra Pak 74% terdiri dari kertasdan 26% aluminium foil dan polietilen yang keseluruhannya dapat didaurulang menjadi produk lain yang bermanfaat. Jadi bisa dikategorikan sebagai kemasan yang ramah lingkungan. Selain daur ulang, belakangan ini banyak juga aktivitas yang mengajari anak-anak atau ibu-ibu membuat kerajinan tangan dengan menggunakan kemasan Tetra Pak. Coba baca artikel Kirana Menjadi Supplier Sampah, deh. Pasti terkejut dengan hasil kreasi yang ternyata asalnya dari sampah minuman kemasan.

Terakhir nih, yang menurut saya perlu banget diingat, bagaimana cara yang baik dalam memilih dan menangani susu cair kemasan:
-          Pilih kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok.
-          Selalu perhatikan expiry date (tanggal kadaluarsa) yang tertera dalam kemasan.
-          Sebelum kemasan dibuka, produk bisa disimpan di suhu ruang.
-          Jika sudah terbuka, untuk kemasan sekali minum sebaiknya  langsung dihabiskan.
-          Sedangkan untuk kemasan besar, setelah terbuka , masih bisa disimpan dengan umur simpannya sekitar 3-4 hari tetapi harus disimpan dalam kulkas suhu 4C.
Nah, sekarang, Mommies percaya kalau makanan/ minuman di dalam kemasan Tetra Pak nggak mengandung pengawet, kan?
Semua produk minuman dalam kemasan mengandung pengawet? Jawabannya belum tentu.  Produk dalam kemasan memang identik dengan bahan pengawet, supaya lebih tahan lama. Bahan-bahan kimia dalam pengawet makanan dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Tetapi, memang tidak semua produk makanan/minuman dalam kemasan harus menggunakan pengawet lho.
Konsumen sekarang bisa bernapas lebih lega, karena adanya teknologi pengemasan yang semakin modern. Proses pengemasan sekarang sudah banyak yang menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan aseptik. Teknologi UHT diperkenalkan sudah lama, namun baru benar-benar populer sejak dua dekade terakhir. UHT sekarang identik pada pengolahan susu.
Susu dipanaskan dengan suhu melampaui 135°C, cukup 2-5 detik saja. Proses UHT terbukti bisa mematikan bakteri yang tidak diinginkan pada susu. Susu UHT lalu disimpan dalam kemasan aseptik, yang didesain sedemikian rupa agar kedap udara. Jadi, susu bisa tahan sampai dengan 9 bulan, dengan catatan, kemasannya tertutup rapat tanpa ada celah sekecil apapun. Kalau sudah dibuka, susu masih bisa bertahan sampai 2 hari selama disimpan dalam suhu minimal 4°C. Itu rahasia produk susu UHT jadi tetap segar tanpa pengawet. Selain susu, sekarang teknologi UHT juga diterapkan untuk produk minuman lain seperti sari buah hingga makanan. Tuh, nggak perlu terlalu was-was sama semua produk kemasan. Yang penting teliti ya melihat kemasannya.

Jadi makanan/minuman itu bisa diawetkan dgn berbagai cara..
-dipanaskan sampai suhu tertinggi
-dibekukan
-dimaniskan
-diasinkan
-diberi bahan kimia

untuk susu proses pengawetannya melalui proses UHT (Ultra high temperature) alias suhu panas dengan tujuan mematikan mikroba2 yg berbahaya.
Setelah itu dikemas ke dalam kemasan tetra pack alias karton2 seperti yg kalian lihat secara steril dan hampa udara. makanya bisa tahan lama.

Sama seperti kemasan plastik botol.. karena kedap udara.. bisa tahan lama.
Tapi kalo udah kebuka,dimana udara bisa masuk.. mesti cepat diminum soalnya dgn masuknya udara yg bercampur mikroba.. pasti bisa bikin susu cepet rusak.

FYI.. kemasan tetra pack adalah kemasan terbaik,bahkan lebih baik dibanding kemasan kaleng.
Bedakan kemasan tetra pack dengan kemasan karton biasa seperti yg biasanya ada di freezer supermarket bagian susu2an seperti merek indomilk zaman dulu ituh.Pake kemasan karton seperti itu membuat susu tidak tahan lama.. makanya kemasan karton biasa itu biasanya expirednya cepet.. paling sekitar 1-2minggu.
Ini aku sertakan tentang tanggapan dari produsennya ultra jaya yach :

Pertama-tama kami mengucapkan terimakasih atas
perhatian ibu pada
PT.Ultrajaya. Ada hal yang perlu kami sampaikan bahwa
Susu Ultra baik itu yang plain, strawberry, coklat dan mocca, bahan
bakunya adalah 100% susu sapi segar tanpa tambahan air,
karena itu dalam komposisinya pun tidak dicantumkan air.
Di pasaran sendiri ada 2 jenis susu
UHT, yaitu: 1.Susu UHT cair segar dimana bahan bakunya adalah 100% susu sapi
segar, seperti halnya Susu Ultra,
2. Susu UHT rekonstitusi dimana bahan bakunya dikombinasikan
dengan campuran susu bubuk yang dicairkan dengan
menggunakan air, dan
biasanya tambahan air tersebut akan dicantumkan di
dalam daftar 
komposisi.
Proses pengolahan Susu Ultra menggunakan teknologi
sterilisasi UHT (Ultra High Temperature) dimana susu dipanaskan dengan suhu 140 derajat 
Celsius dalam waktu 4 detik saja. Sterilisasi UHT ini akan membunuh semua bakteri
yang menyebabkan kerusakan pada susu tanpa merusak kualitas gizi dan
kesegaran susu. Ultra memilih teknologi UHT karena percaya bahwa pemrosesan susu dalam waktu tersingkat akan memberikan hasil yang terbaik.

Setiap proses di PT. Ultrajaya selalu melalui
pengawasan mutu yang ketat agar semua produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang Ultrajaya tetapkan baik secara fisik seperti kekentalan/tekstur, warna, aroma dan rasa susu, secara kimia menyangkut kandungan gizinya dan secara mikrobiologis untuk diperiksa kandungan bakterinya.

Susu Ultra 100% aman untuk langsung dikonsumsi dari kotaknya karena telah bebas bakteri. Lengkap memiliki semua kandungan gizi yang sangat penting untuk kesehatan tanpa perlu diberi zat sintetis tambahan maupun suplemen apapun juga.

Demikian penjelasan dari kami, semoga bermanfaat. Jika
ada yang belum jelas silahkan hubungi kami di :
Layanan Konsumen Bebas Pulsa : 0-800-11-85872
Telp :
022-6654610 EXT 239
E-mail : 

Susu Sapi Berakibat Buruk Bagi Usus... Nah Lho??


Menurutnya, tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? “Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama.

Apalagi seorang ibu yang malas memberikan ASI kepada anaknya dan menggantinya dengan susu sapi, hal itu akan mengakibatkan dampak buruk kepada anak tersebut. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang karena ia sering praktek di dua negara tersebut. Ternyata kesehatan usus diakibatkan oleh kebiasaan makan/minum yang tidak sehat, salah satunya adalah mengkonsumsi susu dan daging.
Dia melihat betapa mengerikannya usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang “jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.
Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut dan tidak mengkonsumsi susu secara berlebihan atau sering.

Susu Bisa menyebabkan Ostoeporosis

Inilah berita yang paling menakutkan bagi manula yang biasa menggantungkan kebutuhan kalsiumnya pada produk susu kalsium dan juga tentunya bagi produsen susu yang menggembar gemborkan iklan susu kalsium yang katanya bisa mencegah osteoporosis.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis?

Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Menurut Shinya, kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9-10 mg. ”Namun, saat minum susu, konsentrasi kalsium dalam darah Anda tiba-tiba meningkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin terlihat seperti banyak kalsium telah terserap, peningkatan jumlah kalsium dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine.”

Ia menambahkan, ”Jika Anda mencoba minum susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara keseluruhan. Dari empat negara susu besar—Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia—yang banyak sekali mengonsumsi susu setiap hari, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.”

Tapi jangan takut, tidak sepenuhnya mengkonsumsi susu itu buruk. Bagaimanapun, susu mengandung gizi tertentu. Tetapi susu harusnya di minum akan tetapi dalam porsi yang tepat, yaitu tidak terlalu sering meminumnya. Hal inilah yang di amini oleh pakar gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr Waloejo Soerjodibroto, ketika dihubungi menyatakan bahwa pendapat tersebut masuk akal. Waloejo mengaku belum membaca buku Shinya, tetapi ia belum yakin bahwa kadar kalsium yang berlebih akibat asupan minum susu justru akan mendorong pembuangan kalsium dari ginjal melalui urine, termasuk kalsium dari massa tulang.

”Betapapun susu adalah sumber protein sehingga dalam konteks yang benar, susu tetap berguna untuk tubuh,” katanya.

Tips agar usus tetap sehat:
1. Pilihlah makanan yang banyak serat, seperti sayur, biji-bijian dan buah-buahan, dan untuk melengkapi gizi makanlah daging tapi hanya 15% dari porsi makanan anda. 

2. Susu boleh di konsumsi asal jangan terlalu sering atau setiap hari.

3. Kunyahlah makanan sebanyak 30x, atau makanan yang yang keras 70x. Hal ini bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Sehingga usus tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra mencernanya.

4. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

5. Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot. (hayooooo.... ada yang merasa tersindir ga hihihihi)

6. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Akan tetapi, makanan segar itu bukan berarti yang masih terlihat segar, hijau dan mentah. Tapi yg perlu diperhatikan adalah berapa lama makanan tersebut terkontaminasi dengan udara. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi.

7. Hindari makanan yang digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak. Jika memang menyukai makanan bergoreng, gorenglah dengan minyak yang sehat dan jgn membiarkannya terlalu lama dibiarkan di udara terbuka.

8. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim.

9. Bagi yang ingin mencegah ostoeporosis, baiknya mengkonsumsi ikan sesering mungkin daripada susu kalsium. Ikan-ikan kecil dan rumput laut, yang selama berabad-abad dimakan oleh bangsa Jepang, ternyata mengandung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap (slow release) yang justru dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam darah. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan memaksimalkan mengonsumsi kalsium ketika usia 20-30 tahun

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan “pengobatan” seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan “pengobatan” alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan “jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering. Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah. Tetapi jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat agar tidak menumpuk di usus dan membuat stress usus.