Sabtu, 11 Juni 2011

Epilepsi

EPILEPSI


Definisi
Epilepsi adalah penyakit kronis dimana terjadi kejang yang diakibatkan oleh pelepasan muatan ion secara abnormal pada neuron-neuron otak.
Kejang adalah perilaku khusus yang diakibatkan oleh pelepasan sejumlah besar ion (secara abnormal) pada sekelompok neuron, yang berawal secara fokus pada satu area dan menyebarkan pengaruhnya hingga cakupan yang bervariasi di beberapa bagian otak yang lain. Tergantung pada fokus dan pola penyebaran ion yang dilepaskan, kejang dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Parsial (fokus), yang berawal pada fokus tertentu akan tetapi tidak menyebar atau merambah ke bidang-bidang kortikal yang lain.
  • Menyeluruh, yang biasanya terarah ke satu fokus (umumnya di lobus temporal) dan kemudian menyebar ke area-area lain.

Berbagai sindrom epilepsi dapat digolongkan berdasarkan tipe dan pola kejang, atau berdasarkan ciri-ciri klinis (misalnya usia awal kemunculan gejala), lokasi anatomis dari fokus, dan faktor aetiologis.



GEJALA

Kejang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan muatan ini tetap terbatas di daerah tersebut.
Penderita mengalami sensasi, gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada daerah otak yang terkena.
Jika terjadi di bagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan kanan, maka lengan kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan; jika terjadi pada lobus temporalis anterior sebelah dalam, maka penderita akan mencium bau yang sangat menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan.
Pada penderita yang mengalami kelainan psikis bisa mengalami d�j� vu (merasa pernah mengalami keadaan sekarang di masa yang lalu).

Kejang Jacksonian gejalanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu (misalnya tangan atau kaki) dan kemudian menjalar ke anggota gerak, sejalan dengan penyebaran aktivitas listrik di otak.

Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit.
Penderita menjadi goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuan, mengeluarkan suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan menolak bantuan.
Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti dengan penyembuhan total.

Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.
Epilepsi primer generalisata ditandai dengan muatan listrik abnormal di daerah otak yang luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi.
Pada kedua jenis epilepsi ini terjadi kejang sebagai reaksi tubuh terhadap muatan yang abnormal. Pada kejang konvulsif, terjadi penurunan kesadaran sementara, kejang otot yang hebat dan sentakan-sentakan di seluruh tubuh, kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan kuat-kuat dan hilangnya pengendalian kandung kemih.
Sesudahnya penderita bisa mengalami sakit kepala, linglung sementara dan merasa sangat lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama kejang.

Grand mal

Kejang petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun.
Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal.
Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik.
Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak.

Status epileptikus merupakan kejang yang paling serius, dimana kejang terjadi terus menerus, tidak berhenti.
Kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas sebagaimana mestinya dan muatan listrik di dalam otaknya menyebar luas.
Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kerusakan jantung dan otak yang menetap dan penderita bisa meninggal.

Gejala kejang berdasarkan sisi otak yang terkena

Sisi otak yg terkena Gejala
Lobus frontalis Kedutan pada otot tertentu
Lobus oksipitalis Halusinasi kilauan cahaya
Lobus parietalis Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
Lobus temporalis Halusinasi gambaran dan perilaku repetitif yang kompleks
misalnya berjalan berputar-putar
Lobus temporalis anterior Gerakan mengunyah, gerakan bibir mencium
Lobus temporalis anterior sebelah dalam Halusinasi bau, baik yg menyenangkan maupun yg tidak menyenangkan


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang disampaikan oleh orang lain yang menyaksikan terjadinya serangan epilepsi pada penderita.

EEG (elektroensefalogram) merupakan pemeriksaan yang mengukur aktivitas listrik di dalam otak.
Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memiliki resiko. Elektroda ditempelkan pada kulit kepala untuk mengukur impuls listrik di dalam otak.

Setelah terdiagnosis, biasanya dilakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan penyebab yang bisa diobati.
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk:
- mengukur kadar gula, kalsium dan natrium dalam darah
- menilai fungsi hati dan ginjal
- menghitung jumlah sel darah putih (jumlah yang meningkat menunjukkan adanya infeksi).

EKG (elektrokardiogram) dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung sebagai akibat dari tidak adekuatnya aliran darah ke otak, yang bisa menyebabkan seseorang mengalami pingsan.

Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan untuk menilai adanya tumor atau kanker otak, stroke, jaringan parut dan kerusakan karena cedera kepala.

Kadang dilakukan pungsi lumbal utnuk mengetahui apakah telah terjadi infeksi otak.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah tumor, infeksi atau kadar gula maupun natrium yang abnormal, maka keadaan tersebut harus diobati terlebih dahulu.
Jika keadaan tersebut sudah teratasi, maka kejangnya sendiri tidak memerlukan pengobatan.

Jika penyebabnya tidak dapat disembuhkan atau dikendalikan secara total, maka diperlukan obat anti-kejang untuk mencegah terjadinya kejang lanjutan.
Sekitar sepertiga penderita mengalami kejang kambuhan, sisanya biasanya hanya mengalami 1 kali serangan. Obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita yang mengalami kejang kambuhan.

Status epileptikus merupakan keadaan darurat, karena itu obat anti-kejang diberikan dalam dosis tinggi secara intravena.

Obat anti-kejang sangat efektif, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping.
Salah satu diantaranya adalah menimbulkan kantuk, sedangkan pada anak-anak menyebabkan hiperaktivitas.
Dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau fungsi ginjal, hati dan sel -sel darah.

Obat anti-kejang diminum berdasarkan resep dari dokter.
Pemakaian obat lain bersamaan dengan obat anti-kejang harus seizin dan sepengetahuan dokter, karena bisa merubah jumlah obat anti-kejang di dalam darah.

Keluarga penderita hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan epilepsi.
Langkah yang penting adalah menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan pakaiannya (terutama di daerah leher) dan memasang bantal di bawah kepala penderita.
Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya posisinya dimiringkan agar lebih mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak secara normal.

Jika ditemukan kelainan otak yang terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat serat-serat saraf yang menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
Pembedahan dilakukan jika obat tidak berhasil mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak dapat ditoleransi.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang

Obat Jenis epilepsi Efek samping yg mungkin terjadi
Karbamazepin Generalisata, parsial Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
Etoksimid Petit mal Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
Gabapentin Parsial Tenang
Lamotrigin Generalisata, parsial Ruam kulit
Fenobarbital Generalisata, parsial Tenang
Fenitoin Generalisata, parsial Pembengkakan gusi
Primidon Generalisata, parsial Tenang
Valproat Kejang infantil, petit mal Penambahan berat badan, rambut rontok


PENCEGAHAN

Obat anti-kejang bisa sepenuhnya mencegah terjadinya grand mal pada lebih dari separuh penderita epilepsi.

Mengenal Tipe Epilepsi

By Admin, on July 31st, 2010
Secara umum, ada 16 jenis tipe epilepsi yang dikategorikan berdasarkan sindrom (sekelompok keluhan-keluhan) yang dialami penderita dan hasil pemeriksaan dokter yang dibantu dengan hasil tes laboratorium.

Jenis-jenis yang berbeda dari Epilepsy

Tepat seperti ada banyak jenis-jenis yang berbeda dari seizure-seizure, ada banyak jenis-jenis yang berbeda dari epilepsy. Dokter-dokter telah mengidentifikasi ratusan dari sindrom-sindrom epilepsy yang berbeda -- penyakit-penyakit yang dikarakteristikan oleh perangkat yang spesifik dari dari gejala-gejala yang termasuk epilepsy. Beberapa dari sindrom-sindrom ini nampaknya adalah turun temurun. Untuk sindrom-sindrom yang lain, penyababnya tidak diketahui. Sindrom-sindrom epilepsy seringkali digambarkan oleh gejala-gejala mereka atau oleh dimana dalam otak mereka berasal. Orang-orang harus mendiskusikan implikasi-implikasi dari tipe epilepsy mereka dengan dokter-dokter mereka untuk mengerti jangkaun penuh dari gejala-gejala, perawatan-perawatan yang mungkin, dan prognosis.
Orang-orang dengan absence epilepsy mempunyai absence seizures yang berulang-kali yang menyebabkan kehilangan-kehilangn kesadaran yang sesaat. Seizure-seizure ini hampir selalu mulai pada masa kanak-kanak atau masa remaja, dan mereka cenderung beredar di keluarga-keluarga, menyarankan bahwa mereka mungkin paling sedikit secara parsial disebabkan oleh gen atau gen-gen yang rusak. Beberapa orang-orang dengan absence seizures mempunyai gerakan-gerakan yang tanpa tujuan selama seizure-seizure mereka, seperti lengan yang menghentak atau mata-mata yang mengejap secara cepat. Yang lain-lain tidak mempunyai gejala-gejala yang nyata kecuali untuk waktu-waktu yang singkat ketika mereka "keluar dari itu". Segera setelah seizure, orang itu dapat mulai lagi apa saja yang sebelumnya ia sedang lakukan. Bagaimanapun, seizure-seizure ini mungkin terjadi begitu sering sehingga orang itu tidak dapat berkonsentrasi dalam sekolah atau situasi-situasi lain. Absence epilepsy masa kanak-kanak biasanya berhenti ketika anak itu mencapai pubertas. Absence seizures biasanya tidak mempunyai efek yang kekal pada inteligensi (kecerdasan) atau fungsi-fungsi otak lainnya.
Temporal lobe epilepsy, atau TLE, adalah sindrom epilepsy yang paling umum dengan focal seizures. Seizure-seizure ini seringkali dihubungkan dengan aura-aura. TLE seringkali mulai pada masa kanak-kanak. Penelitian telah menunjukan bahwa temporal lobe seizures yang berulang-kali dapat menyebabkan struktur otak yang disebut hippocampus menyusut melalui waktu. Hippocampus adalah penting untuk memori dan belajar. Sementara mungkin memakan waktu bertahun-tahun dari temporal lobe seizures untuk terjadi kerusakan hippocampal yang dapat diukur, penemuan ini menggarisbawahi keperluan untuk merawat TLE dini dan seefektif mungkin.
Neocortical epilepsy dikarakteristikan oleh seizure-seizure yang berasal dari cortex otak, atau lapisan bagian luar. Seizure-seizure dapat adalah focal atau generalized. Mereka mungkin termasuk sensasi-sensasi yang aneh, halusinasi-halusinasi visual, perubahan-perubahan emosi, spasme-spasme otot, tertawa terbahak-bahak, dan keberagaman dari gejala-gejala lain, tergantung pada dimana dalam otak seizure-seizure berasal.
Ada banyak tipe-tipe lain dari epilepsy, setiapnya dengan perangkat dari gejala-gejala karakteristik mereka sendiri. Banyak dari ini, termasuk Lennox-Gastaut syndrome dan Rasmussen's encephalitis, mulai pada masa kanak-kanak. Anak-anak dengan Lennox-Gastaut syndrome mempunyai epilepsy yang parah dengan beberapa tipe-tipe yang berbeda dari seizure-seizure, termasuk atonic seizures, yang menyebabkan jatuh-jatuh yang tiba-tiba dan juga disebut serangan-serangan jatuh. Bentuk epilepsy yang parah ini dapat menjadi sangat sulit untuk dirawat secara efektif. Rasmussen's encephalitis adalah tipe yang progresif dari epilepsy dimana setengah dari otak menunjukan peradangan yang terus menerus. Ia adakalanya dirawat dengan prosedur operasi yang radikal yang disebut hemispherectomy (lihat bagian pada operasi). Beberapa sindrom-sindrom epilepsy masa kanak-kanak, seperti absence epilepsy masa kanak-kanak, cenderung berjalan kedalam remisi atau berhenti secara keseluruhan selama masa remaja, sedangkan sindrom-sindrom lain seperti juvenile myoclonic epilepsy dan Lennox-Gastaut syndrome biasanya hadir untuk seumur hidup sekali mereka berkembang. Sindrom-sindrom seizure bagaimanapun tidak selalu nampak pada masa kanak-kanak.
Sindrom-sindrom epilepsy yang dengan mudah dirawat, tidak nampak menggangu fungsi-fungsi cognitive atau perkembangan, dan biasanya berhenti secara spontan seringkali digambarkan sebagai jinak. Sindrom-sindrom epilepsy jinak termasuk benign infantile encephalopathy dan benign neonatal convulsions. Sindrom-sindrom lain, seperti myoclonic encephalopathy dini, termasuk persoalan-persoalan neurological dan perkembangan. Bagaimanapun, persoalan-persoalan ini mungkin disebabkan oleh proses-proses neurodegeneratif yang mendasarinya daripada oleh seizure-seizure. Sindrom-sindrom epilepsy dimana seizure-sizure dan/atau kemapuan-kemampuan kognitif seseorang memburuk melalui waktu disebut epilepsy progresif.
Beberapa tipe-tipe dari epilepsy mulai pada masa bayi-bayi. Tipe yang paling umum dari infantile epilepsy adalah infantile spasms, kelompok-kelompok dari seizure-seizure yang biasanya mulai sebelum umur 6 bulan. Selama seizure-seizure ini bayi mungkin menekuk dan menjerit. Obat-obat anticonvulsant sering tidak bekerja untuk infantile spasms, namun seizure-seizure dapat dirawat dengan ACTH (adrenocorticotropic hormone) atau prednisone.

Ke-16 jenis epilepsi ini adalah:
Epilepsy

(Seizure Disorder)


Febrile Seizures

Adakalanya seorang anak akan mempunyai seizure selama perjalanan dari penyakit dengan demam yang tinggi. Seizure-seizure ini disebut febrile seizures (febrile berasal dari kata Latin untuk "demam") dan dapat menjadi sangat mengkhwatirkan orangtua-orangtua dan perawat-perawat lainnya. Dahulu, dokter-dokter biasanya meresepkan perjalanan dari obat-obat anticonvulsant setelah febrile seizure dalam harapan mencegah epilepsy. Bagaimanapun, kebanyakan anak-anak yang mempunyai febrile seizure tidak mengembangkan epilepsy, dan penggunaan jangka panjang dari obat-obat anticonvulsant pada anak-anak mungkin merusak otak yang sedang berkembang atau menyebabkan efek-efek sampingan lain yang merugikan. Ahli-ahli pada konferensi konsensus pada tahun 1980 yang dikoordinasi oleh National Institutes of Health menyimpulkan bahwa perawatan pencegahan setelah febrile seizure umumnya adalah tidak menjamin kecuali kondisi-kondisi tertentu lain hadir: sejarah epilepsy keluarga, tanda-tanda dari gangguan sistim syaraf sebelum seizure, atau seizure yang relatif berkepanjangan atau yang sulit. Risiko dari non-febrile seizures yang berikut adalah hanya 2 sampai 3 persen kecuali salah satu dari faktor-faktor ini hadir.
Peneliti-peneliti sekarang telah mengidentifikasi beberapa gen-gen yang berbeda yang mempengaruhi risiko dari febrile seizures pada keluarga-keluarga tertentu. Mempelajari gen-gen ini mungkin menjurus pada pengertian baru dari bagaimana febrile seizures terjadi dan mungkin menunjuk pada cara-cara mencegah mereka.

Nonepileptic Events

Adakalanya orang-orang nampak mempunyai seizure-seizure, meskipun otak-otak mereka menunjukan tidak ada aktivitas seizure. Tipe fenomena ini mempunyai beragam nama-nama, termasuk nonepileptic events dan pseudoseizures. Keduanya dari istilah-istilah ini secara penting berarti sesuatu yang nampaknya seperti seizure namun adalah bukan. Nonepileptic events yang asalnya adalah psychological mungkin dirujuk sebagai psychogenic seizures. Psychogenic seizures mungkin mengindikasikan ketergantungan, kebutuhan untuk perhatian, penghindaran dari situasi-situasi penuh stres, atau kondisi-kondisi psychiatric yang spesifik. Bebrapa orang-orang dengan epilepsy mempunyai psychogenic seizures sebagai tambahan pada epileptic seizures mereka. Orang-orang lain yang mempunyai psychogenic seizures tidak mempunyai epilepsy sama sekali. Psychogenic seizures tidak dapat dirawat dalam cara yang sama seperti epileptic seizures. Sebagai gantinya, mereka sering dirawat oleh spesialis-spesialis kesehatan mental.
Nonepileptic events lain mungin disebabkan oleh narcolepsy, Tourette syndrome, cardiac arrythmia, dan kondisi-kondisi medis lain dengan gejala-gejala yang menyerupai seizure-seizure. Karena gejala-gejala dari penyakit-penyakit ini dapat terlihat sangat mirip sepert epileptic seizures, mereka seringkali disalahartikan sebagai epilepsy. Membedakan antara epileptic seizures yang benar dan nonepileptic events dapat menjadi sangat sulit dan memerlukan penilaian medis seksama, pengamatan yang hati-hati, dan ahli-ahli kesehatan yang berpengetahuan. Perbaikan-perbaikan pada teknologi scanning dan monitor otak mungkin memperbaiki diagnosis dari nonepileptic events di masa depan.
 1. Febrile seizure
2. Benign Rolandic Epilepsy
3. Childhood Absence Epilepsy
4. Juvenile Absence Epilepsy
5. Juvenile Myoclonic Epilepsy
6. Infantile Spasms
7. Lennox-Gastaut Syndrome
8. Reflex Epilepsies
9. Temporal Lobe Epilepsy
10. Frontal Lobe Epilepsy
11. Progressive Myoclonic Epilepsy
12. Mitochondrial Disorder
13. Landau-Kleffner Syndrome
14. Rasmussen’s Syndrome
15. Ring Chromosome 20 Syndrome
16. Hypothalamic Hamartoma

Sindrom epilepsi terbagi berdasarkan sekelompok ciri-ciri khusus, diantaranya:
1. Jenis serangan epilepsi
2. Usia ketika serangan epilepsi pertama
3. Penyebab serangan epilepsi
4. Faktor keturunan
5. Bagian otak yang terpengaruh
6. Pemicu terjadinya serangan epilepsi
7. Frekuensi dan tingkat kedasyatan setiap serangan
8. Pola serangan epilepsi dari hari ke hari
9. Pola tertentu dalam hasil pemeriksaan EEG, selama dan diantara serangan
10. Kelainan lainnya, selain serangan epilepsi
11. Kemungkinan membaik atau memburuknya epilepsi

Sebagian besar sindrom dijelaskan dengan beberapa ciri-ciri ini. Mengklasifikasi tipe epilepsi pasien dengan sindrom-sindrom tertentu dapat memberikan informasi berharga untuk menentukan jenis obat atau pengobatan apa yang paling membantu.
Klasifikasi ini juga akan membantu dokter memprediksi apakah serangan epilepsi akan berkurang atau menghilang total.

TIPE SERANGAN EPILEPSI

Myoclonic Epilepsy

By Admin, on July 31st, 2010
Contoh kasus Myoclonic Epilepsy:
Di pagi hari, Budi sering mendapati dirinya tersentak. Tangannya mungkin tiba-tiba terangkat sesaat dan dia menjatuhkan apa yang sedang dipegangnya. Terkadang mulutnya tiba-tiba menutup. Kadang-kadang ini terjadi secara beruntun. Tetapi biasanya setelah Budi bangun selama beberapa jam, serangan ini berhenti.

Lama serangan:
Serangan ini biasanya berupa sentakan mendadak yang berlangsung 1 – 2 detik. Kadang terjadi hanya sekali, tapi terkadang juga beruntun.

Siapa yang mendapat serangan seperti ini?
Serangan ini biasanya mulai terjadi sejak kecil, tapi dapat pula terjadi pada usia berapa pun. Ciri-ciri lain tergantung dari tipe serangan.

Gambaran ke depan:
Gambaran ke depan sangat beragam karena keanekaragaman myoclonic seizures.

Kemungkinan lain:
Sebagian serangan myoclonus sangat normal. Beberapa serangan myoclonic terjadi dalam reflex epilepsies, yang dipicu olah cahaya lampu sorot atau pemicu lainnya.

Cara mendiagnosa:
Tipe serangan ini gampang diidentifikasi dengan sejarah medis dan pola gelombang otak yang dicek dengan EEG.

Informasi tambahan:
Myoclonic seizures sangat singkat, seperti sentakan dadakan yang terjadi di otot.

Bahkan orang-orang tanpa epilepsi pun kadang mengalami serangan sentakan yang kadang membangunkan orang ketika mereka tertidur. Ini normal.
Dalam epilepsi, myoclonic seizures biasanya menyebabkan gerakan tidak normal di kedua sisi tubuh pada saat yang sama. Mereka terjadi di berbagai sindrom epilepsi dengan karakter yang berbeda:
1. Juvenile myoclonic epilepsy: Serangan biasanya terjadi di daerah leher, pundak dan tangan bagian atas. Kebanyakan penderita mendapat serangan ketika baru bangun tidur. Serangan ini biasanya mulai terjadi pada orang-orang dengan kecerdasan normal ketika masa puber atau masa awal kedewasaan. Umumnya serangan ini dapat dikontrol dengan baik dengan obat-obatan yang dikonsumsi seumur hidup.
2. Lennox-Gastaut syndrome: Sindrom ini tidak umum dan biasanya melibatkan serangan tipe lainnya. Sindrom ini biasa terjadi sejak masa kanak-kanak. Serangan biasanya terjadi di daerah leher, pundak dan tangan bagian atas dan wajah. Mereka biasanya cukup dahsyat dan sulit dikontrol.
3. Progressive myoclonic epilepsy: Sindrom langka ini mengkombinasikan myoclonic seizures dengan and tonic-clonic seizures. Pengobatan biasanya tidak terlalu sukses dalam jangka panjang karena keadaan pasien terus memburuk sejalan dengan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar